Harimau Berkeliaran Diduga Lebih Dari Satu
Kerangkeng: Tim gabungan KSDA masang perangkap harimau di wilayah Pondok Suguh--
RADARMUKOMUKO.COM - Harimau Sumatera yang berkeliaran di wilayah Kecamatan Pondok Suguh (Ponsu), diduga lebih dari satu ekor.
Harimau yang memangsa satu ekor ternak sapi milik warga Rabu,(14/9) minggu lalu.
BACA JUGA:BKSDA Pasang Kerangkeng Harimau
Diprediksi belum terlalu besar. Sementara bekas jejak harimau yang ditemukan warga setempat bervariasi. Ada yang berukuran besar dan ada juga yang berukuran kecil.
Untuk mengatasi konflik keberadaan raja hutan ini. Tim gabungan BKSDA Resort Mukomuko, sudah mengaktifkan 1 Unit perangkap sejak Kamis 15 September lalu.
Dengan harapan keberadaan harimau itu berhasil dievakuasi ke habitatnya.
BACA JUGA:Sapi Mati Diterkam Harimau di Desa Air Berau
Diceritakan Amri, pada saat tim gabungan BKSDA memasang kerangkeng.
Ia mewakili kecamatan turun langsung ke lapangan. Saat itu, ia sempat melihat sepintas keberadaan harimau tersebut.
Ukuran jejak harimau itu diprediksi tidak sampai sebesar foto jejak yang disampaikan oleh warga ke Kades Air Berau. Karena yang difoto itu jejaknya sangat besar.
Jadi jumlah harimau yang berkeliaran di wilayah Kecamatan Pondok Suguh ini diduga tidak satu ekor. "Foto jejak harimau yang disampaikan oleh warga ke Kades Air Berau ukurannya cukup besar.
Kalau harimau yang memangsa satu ekor ternak sapi itu, saya memperkirakan jejaknya tidak sampai sebesar itu," kata Amri yang saat ini menjabat sebagai Kasi Kesra di Kecamatan Pondok Suguh.
Lanjutnya, selama upaya yang dilakukan tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) ini. Warga setempat diimbau agar waspada. Kalau bisa untuk sementara waktu ini agar mengurangi aktifitas di perkebunan. Karena selain pemasangan 1 Unit kerangkeng.
Tim gabungan BKSDA juga sudah mengaktifkan 2 Unit kamera trap, untuk mendeteksi keberadaan harimau tersebut. "Perangkap yang sudah dipasang tim BKSDA ini. Sampai sekarang belum ada laporan dengan kita.
Apakah berhasil atau belum. Yang jelas untuk sementara waktu ini warga diminta mengurangi kegiatan di perkebunan," imbuhnya.
Untuk diketahui, seekor ternak sapi yang mati diduga diterkam harimau di Desa Air Berau ditemukan Rabu,(14/9) minggu lalu.
Pada saat ditemukan, bagian tubuh ternak sapi itu terdapat bekas cakar. Peristiwa itu terjadi di lahan perkebunan sawit milik warga Desa Air Berau.
Yang berbatasan dengan lahan perkebunan milik PT DDP. TKP bisa dikatakan agak jauh dari desa. Diperkirakan berjarak sekitar 8 kilo meter dari permukiman warga. Namun dekat dengan Basecamp PT DDP sekitar 1 kilo. Ternak sapi yang mati itu kuat dugaannya diterkam oleh harimau. Karena di lokasi kejadian, ditemukan beberapa bekas dan tanda harimau. Mulai dari bekas cakar, bekas gigitan dan bekas jejaknya.(ide)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: