Tanggung Renteng

Tanggung Renteng

--

Hutan penting karena bisa mencegah banjir. Sekarang mari kita arahkan pandangan ke hutan produksi terbatas, yang ada di Mukomuko. Sebagian besar sudah dibabat, dijadikan kebun sawit. 

Para oknum dengan leluasa merambah HPT. Tanpa kendala dan kendali, mereka begitu bebas merambah hutan negara. Alat yang digunakan bukan hanya parang dan cangkul, tapi serba mesin. Baik senso maupun dozer. Merambah HPT, sepertinya bukan lagi masalah perut, tapi sudah mengejar nafsu duniawi. 

''Hutan kita sudah sangat terbuka. Wajar jika belakangan banjir semakin sering dan besar,'' kata Sugeng Prantio, mantan Koordinator Office, PT. Sipef. 

Begitu juga soal sampah. Buang sampah pada tempatnya, sepertinya tinggal tulisan. Membuang sampah ke dalam aliran sungai, sepertinya sudah menjadi kebiasaan oknum warga. 

Sebut saja di Sungai Air Dikit, di Desa Penarik, Kecamatan Penarik. Sungai Selagan di Kecamatan Teras Terunjam, Sungai Rengas di Desa Pondok Kopi, dan masih banyak lagi. 

Selain dibuang ke sungai, sampah juga banyak terlihat di sepanjang jalan. Mulai jalan nasional, jalan provinsi, bahkan jalan kabupaten. 

Selain menimbulkan pencemaran tanah, membuang sampah sembarangan juga mengurangi kemampuan tanah dalam menyerap air.

''Kita memang sulit, memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Mereka sebenarnya ingin tertib, tapi di simpang Penarik, tidak ada tempat pembuangan sampah,'' kata Kasi Kemasyarakatan dan Lingkungan Hidup, Kecamatan Penarik, Ardiyansyah, S.IP. 

Tentu saja belum terlambat untuk memperbaiki semuanya. Tertibkan para perambah hutan. Kembalikan fungsi HPT sebagaimana mestinya. 

Tapi butuh ketegasan, dari para pemangku kebijakan di daerah ini. Ketegasan saja juga tidak cukup, butuh dana besar. Waktu dan proses yang panjang.

Mungkin banyak diantara kita yang tidak menjadi perambah hutan, dan tidak membuang sampah sembarangan, tapi ikut terkena banjir. Ini yang namanya tanggung renteng.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: