Harga Sawit Melambung, Petani Abaikan Isu Covid-19

Harga Sawit Melambung, Petani Abaikan Isu Covid-19

TERAS TERUNJAM – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko terus mengalami kenaikan. Harga sawit tingkat pabrik telah menyentuh angka Rp 1.600 per Kilogram. Hal ini membuat petani sawit cukup lega. Perhatian masyarakat yang selama ini fokus dengan pandemi Covid-19, mulai mengalihkan perhatian dan membicarakan harga sawit. Selain telah diberlakukan normal baru, masyarakat, khususnya petani sawit mulai fokus merawat tanamannya. Sayangkan, kenaikan harga sawit ini tidak diikuti dengan kenaikan hasil panen. Sebaliknya produksi sawit petani terus turun. Berdasarkan data yang diterima dari Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, sebagian besar, pabrik memiliki sawit diangka Rp 1.510 hingga Rp 1.600 per kilogram. Hanya ada satu pabrik Crude Palm Oil (CPO) dibawah angka Rp 1.500, yakni PT. SSJA. Sebagaimana disampaikan oleh Kasi Perizinan dan Kemitraan Perkebunan, Dinas Pertanian, Sudiyanto. ‘’Harga sawit terus mengalami kenaikan sejak beberapa Minggu terakhir. Dalam satu Minggu kenaikan bisa dua kali,’’ ujar Sudiyanto. Terpisah, salah seorang tauke sawit asal Desa Terutung, Kecamatan Teras Terunjam, Agus Yuwono, menyampaikan harga sawit di petani khususnya di Kecamatan Teras Terunjam diatas Rp 1.300 per kilogramnya. Sebagai patokan adalah harga di PT. SAP. Selisih harga antara PT. SAP dengan petani Rp 200 per kilogram. Kemarin, harga sawit di PT. SAP Rp 1.510 per kilogram. Disampaikan Agus, saat ini produksi sawit petani sedang turun. Angka penurunan mencapai 60 persen. ‘’Sekarang banyak pohon sawit yang nggak ada buahnya sama sekali. Itu tanda bahwa musim trek akan cukup panjang,’’ ungkap Agus.(dul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: