Perahu Nelayan Ipuh Karam, 1 Korban Tewas
IPUH - Angin kencang disertai gelombang tinggi sekitar 3 hingga 4 meter mengakibatkan perahu nelayan Kecamatan Ipuh, karam. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 11.45 WIB, kemarin. Dua orang korban diketahui selamat, 1 meninggal dunia.
Korban selamat, Aan (38), warga nelayan asal Desa Pasar Ipuh dan Samir (40), warga Tanjung Harapan. Sementara korban meninggal dunia, Herman Fauzi (40), warga Manunggal Jaya. Hal ini disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap Dinas Perikanan, Nasyardi, S.Pi kepada Radar Mukomuko (RM), sore kemarin.
''Penyebab karam, karena badai dan gelombang tinggi. Dari dinas, kita sering ingatkan nelayan dengan memberikan informasi prakiraan cuaca melalui ketua nelayan. Harapan kami, informasi itu dapat disebarluaskan, sebagai pedoman dan kehati-hatian nelayan dalam menjalani aktivitas, '' ungkap Nasyardi.
Peristiwa perahu karam ini sempat mengundang perhatian warga sekitar. Bahkan aparat penegak hukum dalam hal ini jajaran Koramil dan Polsek Mukomuko Selatan sempat turun ke kawasan Pantai Pasar Ipuh untuk membantu penyelamatan korban perahu karam.
Kronologis kejadian, ketiga nelayan tersebut berangkat melaut untuk mencari ikan dengan memancing atau dikenal dengan merewai sekitar pukul 06.00 WIB. Setelah mendapatkan hasil mereka memutuskan untuk kembali ke bibir pantai. Namun pada saat mendekati bibir pantai kapal yang mereka bawah dihantam gelombang, sehingga ketiganya terpental ke laut. Dua orang diantaranya memutuskan berenang menghampiri kapal nelayan lainnya. Sementara korban diduga memutuskan untuk bertahan di kapalnya. Sampai gelombang kedua datang menghantam sekaligus membalikan perahu yang mereka bawah, setelah itu korban tidak kelihatan lagi. Pada saat itu juga dilakukan pencarian oleh nelayan setempat, baru beberapa jam kemudian korban ditemukan dalam keadaan terapung bersama kapalnya tidak jauh dari lokasi kejadian. Setelah dibawah ke bibir pantai, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Ipuh menggunakan mobil patroli Polsek Mukomuko Selatan guna pemeriksaan. Setelah dinyatakan meninggal korban dibawah ke rumah orang tuanya di Desa Tanjung Harapan Kecamatan Ipuh.
Salah seorang nelayan Ipuh, Sumin mengatakan, disinyalir korban meninggal karena kelelahan setelah dihantam oleh gelombang. Diduga ketika itu korban bertahan dekat kapalnya, sementara dua kawannya langsung berenang menuju kapal nelayan lainnya sehingga selamat. Setelah itu baru datang gelombang kedua menghantam sekaligus membalikan kapal yang mereka bawah. Disaat itu juga rewai yang mereka bawah untuk tangkap nyangkut dileher korban.
‘’ Ketika dihantam gelombang laut, dua temannya langsung berenang menuju kapal nelayan lainnya. Sementara korban saya duga masih bertahan dikapalnya, sehingga datang gelombang kedua menyebabkan kapal yang mereka tumpangi terbalik,’’tuturnya.
Kades Pasar Ipuh, Edi Harianto mengatakan, sebelum tenggelam korban sudah memakai baju pelampung. Diduga kelelahan karena dihantam gelombang laut beberapa kali, korban tidak dapat lagi menyelamatkan diri. Selain itu tali nilon yang mereka bawah untuk memancing juga nyangkut dilehernya.
‘’Saat korban dibawah ke bibir pantai, kapal yang mereka bawah masih terapung tidak jauh dari lokasi kejadian. Tetapi semua fasilitas melaut mereka hilang dibawah arus gelombang laut,’’ujar Edi.
Kades Pulau Makmur, Ramli mengatakan, korban meninggal diduga karena sudah kebanyakan masuk air laut, hal tersebut terlihat dari hasil pemeriksaan pihak Puskesmas, Sementara tali nilon yang melilit lehernya tidak sebagai penyebab meninggalnya korban. Setelah dilakukan pemeriksaan korban langsung ke bawah ke rumah orang tuanya di Desa Tanjung Harapan, kemungkinan besar langsung dimakamkan.
‘’Saya rasa korban meninggal bukan karena lilitan tali nilon tersebut tetapi korban sudah kehabisan napas,’’tuturnya.
Sementara Camat Ipuh, Sepradanur, S.Sos yang ikut turun ke lokasi kejadian membenarkan kejadian tenggelamnya kapal nelayan Ipuh. Kapal mereka dihantam gelombang laut ketika hendak melewati putaran gelombang.
‘’Mereka itu hendak pulang, karena sampai di lokasi kejadian kapal mereka dihantam gelombang. Menyebabkan kapal yang mereka tumpangi tenggelam,’’jelasnya.
Kapolsek MMS, Iptu. Fajri Ameli Putra, STK SIK yang turun ke lokasi kejadian bersama jajaranya membenarkan kejadian tenggelamnya kapal nelayan Ipuh. Satu orang diantaranya meninggal dunia karena tidak bisa diselamatkan. Sementara dua orang lagi dapat menyelamatkan diri setelah diselamatkan oleh kapal nelayan lainnya.
‘’Satu orang meninggal dua orang lainnya dapat menyelamatlan diri setelah dibantu oleh kapal nelayan lainnya,’’tutup Fajri.(dom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: