Kades Usulkan Desa Berseri Diberi Piagam
AIR DIKIT – Penilaian lomba Kampung Bersih, Sehat dan Mandiri (Berseri) oleh tim gugus tugas telah berakhir. Lomba ini diikuti 15 desa perwakilan setiap kecamatan yang ada di Mukomuko. Desa Tirta Makmur, Kecamatan Air Manjuto terpilih menjadi yang terbaik. Sebagai kenang-kenangan atau cindra mata, diharapkan panitia memberikan piagam penghargaan kepada seluruh peserta. Usulan ini disampaikan oleh Ketua Forum Kades, Kecamatan Air Dikit yang juga Kades Pondok Lunang, Burhan Dahri, Selasa (21/7).
Ditemui di ruang kerjanya, Burhan Dari menyampaikan, lomba Kampung Berseri penanganan Covid-19 cukup sekali ini saja. Dengan kata lain, ke depan jangan ada lagi pandemi Covid-19. Kalah dan menang dalam perlombaan adalah hal yang biasa. Bagi desa pemenang mungkin memiliki sesuatu untuk dijadikan kenang-kenangan atas lomba ini. Desa peserta yang belum beruntung hendaknya memiliki kenang-kenangan atas lomba ini. Oleh karena itu, Burhan Dahri mengusulkan setiap desa peserta diberi piagam penghargaan sebagai peserta lomba Kampung Berseri.
‘’Usul saja, semua desa peserta lomba Kampung Berseri hendaknya dikasih penghargaan atas keikutsertaannya,’’ ungkap Burhan Dahri.
Hal senada disampaikan Kades Tunggal Jaya, Kecamatan Teras Terunjam, Rismanaji, S.IP. Ia menyampaikan, dalam menghadapi lomba Kampung Berseri, pihaknya tidak melakukan persiapan secara khusus. Pemanfaatan pekarangan oleh warga sudah dilakukan sejak jauh hari. Saat berkumpul, warga juga sudah menerapkan protokol kesehatan. Kades juga menyampaikan, sebagian warga masih mempertahankan tanaman sawit di pekarangan rumah. Dengan dicetuskannya Kampung Berseri, diharapkan akan semakin banyak warga yang mengganti tanaman sawit di pekarangan dengan tanaman pangan.
‘’Sawit masih menjadi tanaman favorit bagi masyarakat. Untuk di pekarangan secara bertahap diganti dengan tanaman pangan, baik ubi, jagung, atau sayur-mayur,’’ ujar Risman.
Risman menambahkan, tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) desa selalu aktif mengajak anggota serta warga memanfaatkan pekarangan dengan Tanaman Obat Keluarga (Toga). Kades juga menyampaikan, di Tunggal Jaya, bisa dikatakan tidak ada ternak besar, baik sapi, kerbau maupun kambing yang dibebasliarkan. Secara tidak langsung, hal ini mendukung pemanfaatan pekarangan dengan tanaman pangan dan Toga.
‘’Toga juga terus digalakan, selaku pelopornya tim PKK desa,’’ demikian Risman.(dul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: