RMONLINE.ID - Pertamax merupakan bahan bakar minyak (BBM) yang memiliki angka oktan minimal 92, sehingga dapat membuat proses pembakaran lebih efisien tanpa meninggalkan residu.
Formula zat aditif yang terkandung dalam Pertamax berkemampuan untuk membersihkan endapan kotoran, sehingga dapat menjaga mesin dari karat dan membuat mesin lebih awet.
Maka sesuai kampanye yang disampaikan, menggunakan Pertamax bagus untuk kendaraan, bisa membuat mesin terjaga, hemat dan tenaga kendaraan menjadi stabil.
Namun seiring dengan beredarnya isu kasus bensin oplosan, yang mana Pertamax dicampur dengan Pertalite oleh oknum tertentu, membuat penggunanya resah dan hawatir.
Sebab dikatakan, bensin oplosan dapat berdampak negatif pada mesin kendaraan, terutama mobil.
BACA JUGA:Persiapkan Segera! Inilah Tips Lolos Seleksi SNBT 2025, Waktunya Masuk Kampus Impian
BACA JUGA:Resep Kue Gandus, Kelembutan Kuliner Warisan Palembang yang Nikmat
Bahkan dukatakan, tercampurnya Pertalite dalam kandungan Pertamax, dapat mengakibatkan kerusakan pada mesin kendaraan, terutama mobil.
Dilansir dari beritasatu, agar mesin tetap optimal, penting untuk memahami dampak buruk dari penggunaan bensin oplosan seperti berikut ini.
Menurunnya kualitas bahan bakar
Pencampuran bahan bakar dengan angka oktan berbeda dapat menyebabkan pembakaran yang tidak optimal. Akibatnya, kualitas bahan bakar secara keseluruhan menurun, sehingga performa mesin menjadi kurang maksimal.
Tarikan mesin menjadi berat
Ketidakstabilan dalam proses pembakaran akibat bensin oplosan membuat tarikan mesin menjadi lebih berat. Hal ini terjadi karena senyawa dalam kedua jenis bahan bakar tidak tercampur dengan sempurna, sehingga tenaga mesin berkurang.
BACA JUGA:Bolehkah Menunaikan Puasa Ramadhan saat Utang Puasa Belum Lunas?
BACA JUGA:Hujan Terus Turun, Ini Prediksi Musim Kemarau 2025 dari Analisis BMKG