Mengenal Istilah Yapping yang Ramai di Media Sosial di Era Digital

Minggu 12-01-2025,09:00 WIB
Reporter : Ahmad Famuji
Editor : Ferly Saputra

RMONLINE.ID - Di era digital yang semakin berkembang, muncul berbagai istilah baru yang menggambarkan perilaku pengguna media sosial. Salah satu istilah yang belakangan ini sering terdengar adalah "yapping". 

Fenomena ini menjadi semakin relevan seiring dengan meningkatnya penggunaan platform media sosial sebagai wadah ekspresi dan interaksi digital.

Yapping, secara harfiah berarti mengoceh atau berbicara tanpa henti, kini telah berkembang maknanya di dunia maya. 

Dalam konteks media sosial, yapping merujuk pada perilaku seseorang yang terus-menerus memberikan komentar atau kritik terhadap orang lain, terutama tokoh publik atau influencer, namun dengan cara yang cenderung tidak konstruktif dan berulang-ulang. 

BACA JUGA:Ternyata 5 Hal Ini yang Menyebabkan Seseorang Kecanduan Game Online, Nomor 3 Paling Mengejutkan!

BACA JUGA:10 Tanda Tak Terduga Kamu Jagoan Pengendalian Diri yang Jarang Disadari, Cek Faktanya

Berbeda dengan kritik yang membangun, yapping lebih condong pada ocehan yang tidak memiliki substansi mendalam atau solusi nyata.

Para pelaku yapping, yang kerap disebut sebagai "yappers", biasanya memiliki pola perilaku yang khas. 

Mereka cenderung mengikuti setiap unggahan target mereka dengan tekun, namun bukan untuk memberikan dukungan atau masukan yang membangun, melainkan untuk mencari celah dan alasan untuk mengkritik. 

Perilaku ini seringkali didorong oleh berbagai motivasi, mulai dari keinginan mencari perhatian, rasa iri, hingga kebutuhan untuk melampiaskan frustrasi pribadi.

Yang membuat fenomena yapping menjadi lebih kompleks adalah dampaknya terhadap kesehatan mental, baik bagi target maupun pelakunya sendiri. Bagi target, paparan kritik dan komentar negatif yang terus-menerus dapat menimbulkan stres, kecemasan, dan bahkan depresi. 

Sementara bagi pelaku, perilaku ini dapat menciptakan siklus negatif yang mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan dunia digital dan nyata.

BACA JUGA:Rekomendasi Anime Terbaru yang Bakal Tayang Awal Tahun 2025

BACA JUGA:Setelah Gen Z dan Alpha, Inilah Generasi Beta yang Mulai pada 2025

Penting untuk membedakan antara yapping dengan kritik yang konstruktif. Kritik yang sehat biasanya disampaikan dengan tujuan membangun, disertai argumen yang jelas, dan memberikan solusi atau alternatif. 

Kategori :