Badai dapat muncul tiba-tiba, memaksa para pendaki bertahan di portaledge mereka selama berhari-hari. Suhu ekstrim dan angin kencang menambah risiko hipotermia dan dehidrasi.
Ditambah lagi, lokasi yang terpencil berarti bantuan darurat bisa memakan waktu berhari-hari untuk tiba, membuat setiap kesalahan kecil berpotensi fatal.
Meskipun demikian, Gunung Thor telah menjadi magnet bagi para pendaki elit dari seluruh dunia.
Rute pendakian pertama dibuka pada tahun 1985 oleh tim pendaki Amerika, dan sejak itu berbagai rute baru telah dibuka dengan tingkat kesulitan yang bervariasi.
Setiap pendakian yang berhasil dianggap sebagai prestasi luar biasa dalam dunia panjat tebing, mengingat kombinasi unik antara tantangan teknis dan kondisi lingkungan ekstrim.
Kehadiran beruang kutub di wilayah tersebut menambah dimensi bahaya lain dalam petualangan ini. Para pendaki harus membawa peralatan khusus untuk menghadapi kemungkinan perjumpaan dengan predator ini, termasuk senjata api dan berbagai alat pengusir beruang.
Peraturan taman nasional mengharuskan semua pengunjung mengikuti protokol keselamatan yang ketat terkait wildlife management.
Wisata ekstrim di Gunung Thor bukan sekadar tentang mencapai puncak, tetapi merupakan pengalaman holistik yang menguji batas kemampuan manusia.
Pemandangan spektakuler dari dinding tebing, fenomena midnight sun di musim panas, dan aurora borealis di musim gelap memberikan reward visual yang tak terlupakan bagi mereka yang berani mengambil tantangan ini.
Setiap pendakian berhasil menjadi testimoni akan kegigihan manusia dalam menghadapi tantangan alam yang paling ekstrim.*