RMONLINE.ID - Tersembunyi di kepulauan Baffin, Nunavut, Kanada, Gunung Thor berdiri megah sebagai salah satu destinasi paling menantang bagi para pendaki tebing ekstrim.
Dengan ketinggian 1.675 meter di atas permukaan laut, gunung ini menyandang rekor sebagai tebing vertikal tertinggi di dunia, dengan dinding tegak lurus setinggi 1.250 meter yang menjulang dengan sudut kemiringan rata-rata 105 derajat.
Nama Thor sendiri diambil dari dewa petir dalam mitologi Norse, mencerminkan kesan mengintimidasi yang ditimbulkan oleh penampilannya yang gagah.
Terletak di dalam Taman Nasional Auyuittuq, Gunung Thor terbentuk dari batuan granit purba yang telah berusia miliaran tahun.
BACA JUGA:Keindahan Alam yang Mempesona Bak Bukit Teletubis, Inilah Keindahan Alam Bukit Brakseng
Proses geologis yang panjang, termasuk periode glasiasi dan erosi, telah membentuk dinding tebing yang hampir sempurna vertikal ini. Kondisi cuaca ekstrim di wilayah Arktik menambah tingkat kesulitan bagi para pendaki, dengan suhu yang bisa turun hingga -40°C di musim dingin dan angin kencang yang dapat mencapai kecepatan 160 kilometer per jam.
Mendaki Gunung Thor bukanlah aktivitas untuk pemula atau mereka yang lemah mental. Perjalanan menuju lokasi saja sudah merupakan petualangan tersendiri, memerlukan penerbangan ke kota kecil Pangnirtung, dilanjutkan dengan perjalanan boat atau snowmobile (tergantung musim) melintasi fjord, dan trekking beberapa hari melalui lembah gletser.
Para pendaki harus membawa semua peralatan dan persediaan mereka sendiri, termasuk makanan untuk berminggu-minggu, karena tidak ada fasilitas atau toko di sekitar area pendakian.
Teknik pendakian yang digunakan di Gunung Thor sangat spesifik dan memerlukan keahlian tingkat tinggi dalam big wall climbing.
BACA JUGA:Keindahan Alam Danau Koalin di Bangka Belitung yang Bak Surga
BACA JUGA:Bak Pulau Pribadi yang Menyejukkan Hati, Inilah Pesona Alam Pulau Berhala di Jambi
Para pendaki harus menguasai berbagai teknik pemanjatan termasuk aid climbing, di mana peralatan khusus digunakan untuk membantu pendakian pada dinding yang hampir vertikal.
Sistem portaledge - semacam tenda gantung yang dipasang di dinding tebing - menjadi rumah sementara para pendaki selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu menyelesaikan pendakian.
Tantangan utama dalam mendaki Gunung Thor bukan hanya ketinggian dan kemiringan tebingnya, tetapi juga kondisi cuaca yang sangat tidak stabil.