Pola makan ini menjadikan ikan tapah sebagai pengendali populasi alami di habitatnya.
Dalam hal reproduksi, ikan tapah memiliki kebiasaan unik. Mereka bertelur pada musim penghujan ketika level air meningkat.
Telur-telur ini kemudian menempel pada tumbuhan air atau tersembunyi di antara bebatuan.
Meskipun dapat menghasilkan ribuan telur, hanya sedikit yang berhasil mencapai usia dewasa karena berbagai faktor alami dan ancaman dari manusia.
Ancaman Kepunahan Ikan Tapah
Sayangnya, keberadaan ikan tapah kini terancam. Eksploitasi berlebihan untuk konsumsi dan perdagangan ikan hias telah menurunkan populasinya secara drastis.
Selain itu, degradasi habitat akibat pencemaran air, pembangunan bendungan, dan perubahan aliran sungai juga mengancam kelangsungan hidup spesies ini.
Upaya konservasi sangat diperlukan untuk melindungi ikan tapah. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi pembatasan penangkapan, perlindungan habitat alami, dan program pembiakan dalam penangkaran.
Kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem juga perlu ditingkatkan.
Ikan tapah, dengan segala keunikannya, merupakan warisan alam yang berharga. Melestarikan spesies ini bukan hanya tentang menyelamatkan satu jenis ikan, tetapi juga menjaga keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem perairan tawar kita.
Mari bersama-sama menjaga kelangsungan hidup si raksasa berkumis ini agar generasi mendatang masih dapat menyaksikan keajaibannya di perairan Nusantara.*