3. Zenius
Zenius, platform edtech yang sangat populer di Indonesia, juga mengalami kesulitan besar.
Meskipun pernah menjadi salah satu pemimpin di sektor teknologi pendidikan, Zenius harus menghadapi tantangan dalam mempertahankan modal dan operasional.
Mereka terpaksa melakukan gelombang PHK dan restrukturisasi besar-besaran, yang menandai penurunan drastis dari popularitas awalnya.
4. Gojek Vietnam
Gojek, raksasa ride-hailing asal Indonesia, sempat berekspansi ke Vietnam dengan harapan meraih pasar yang lebih luas.
Namun, persaingan ketat dan ketidakmampuan untuk mendominasi pasar lokal membuat Gojek menutup layanannya di Vietnam pada 2024.
5. Sorabel
Sorabel, yang dulu dikenal sebagai Sale Stock, adalah platform e-commerce di bidang fashion yang sempat menjadi hits.
Startup ini menawarkan pakaian dengan harga terjangkau dan kebijakan pengembalian fleksibel.
Sayangnya, pada pertengahan 2020, Sorabel harus tutup karena masalah keuangan yang diperburuk oleh pandemic.
BACA JUGA:Gemilang! Nurul Akmal Sabet Emas dan Pecahkan Rekor, Aceh Juara Umum Angkat Besi PON 2024
BACA JUGA:Psikologi Ungkap 5 Perilaku Alami Pemalas yang Berpura-pura Kerja Keras, Waspadai Tanda-tanda Ini
6. Qraved
Qraved adalah platform reservasi restoran yang sempat booming di Indonesia. Dengan konsep membantu pengguna menemukan dan memesan tempat di restoran,
Qraved mendapatkan pendanaan signifikan pada awal pendiriannya. Namun, akibat ketidakmampuan mengembangkan bisnis dan persaingan dari platform lain, Qraved harus menutup operasinya pada 2019.