RMONLINE.ID – Memarahi anak mungkin tampak sebagai cara instan untuk mendisiplinkan, namun tahukah Anda bahwa tindakan ini dapat berdampak serius pada perkembangan otak mereka? Para ahli telah mengungkapkan lima perubahan signifikan yang terjadi pada otak anak akibat sering dimarahi, yang dapat memengaruhi kesehatan mental, emosional, dan bahkan fisik mereka.
1. Lonjakan Hormon Stres (Kortisol)
Ketika anak dimarahi, tubuh mereka merespons dengan melepaskan hormon stres kortisol. Peningkatan kortisol yang berulang dapat mengganggu perkembangan otak, terutama di area yang bertanggung jawab untuk pembelajaran dan memori. Akibatnya, anak mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi, mengingat informasi, dan mengatur emosi.
BACA JUGA:Tips dan Trik Mencegah dan Mengatasi Gangguan Eating Disorder
BACA JUGA:Ayok Kenali Gangguan Mental Depresi Mayor yang Sering Terjadi Tanpa Disadari
2. Penyusutan Hippocampus
Hippocampus, bagian otak yang berperan penting dalam pembentukan memori, dapat menyusut akibat paparan kortisol yang berlebihan. Hal ini dapat mengganggu kemampuan anak untuk mengingat pengalaman positif dan belajar dari kesalahan mereka, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kepercayaan diri dan harga diri mereka.
3. Peningkatan Aktivitas Amigdala
Amigdala, pusat emosi di otak, menjadi lebih aktif saat anak sering dimarahi. Peningkatan aktivitas ini dapat membuat anak lebih rentan terhadap kecemasan, ketakutan, dan agresi. Mereka mungkin kesulitan mengelola emosi dan bereaksi secara berlebihan terhadap situasi yang dianggap mengancam.
4. Gangguan Perkembangan Prefrontal Cortex
Prefrontal cortex, bagian otak yang bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan pengendalian impuls, masih berkembang pesat pada anak-anak. Paparan stres yang kronis akibat sering dimarahi dapat mengganggu perkembangan area ini, menyebabkan kesulitan dalam mengatur perilaku, merencanakan, dan mengambil keputusan yang bijaksana.
BACA JUGA:5 Manfaat Mandi Air Garam, Bisa Hilangkan Pegal-Pegal Hingga Membuat Pikiran Tenang
BACA JUGA:12 Petinju Berbakat dari Olimpiade Paris 2024 yang Akan Mengubah Lanskap Tinju Profesional
5. Perubahan Koneksi Saraf
Sering dimarahi dapat menyebabkan perubahan dalam koneksi saraf di otak anak. Koneksi yang terkait dengan emosi negatif dapat menguat, sementara koneksi yang terkait dengan emosi positif dapat melemah. Hal ini dapat memengaruhi cara anak memandang dunia dan berinteraksi dengan orang lain, meningkatkan risiko masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.