Manfaat pandan duri tidak berhenti di situ. Dalam pengobatan tradisional, tanaman ini juga dikenal memiliki potensi untuk mengatasi berbagai masalah kulit.
Penggunaan ekstrak pandan duri, baik secara topikal maupun oral, dipercaya dapat membantu dalam pengobatan kondisi kulit seperti lepra, cacar air, kudis, dan panu.
Sifat antimikroba dan anti-inflamasi yang dimiliki tanaman ini mungkin berperan dalam efek terapeutik terhadap masalah kulit tersebut.
Satu lagi klaim yang menarik adalah potensi pandan duri dalam membantu mengatasi sifilis.
Meskipun klaim ini memerlukan penelitian lebih lanjut, penggunaan tradisional tanaman ini untuk kondisi tersebut telah berlangsung selama beberapa generasi di beberapa komunitas.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun pandan duri telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional, sebagian besar klaim kesehatan ini masih memerlukan penelitian ilmiah lebih lanjut untuk memvalidasi efektivitas dan keamanannya.
Penggunaan pandan duri sebagai suplemen kesehatan sebaiknya dilakukan dengan bijak dan tidak menggantikan pengobatan medis konvensional yang telah terbukti efektif.
Selain potensi kesehatannya, pandan duri juga memiliki nilai ekologis yang penting. Tanaman ini sering ditemukan tumbuh di daerah pesisir dan berperan dalam menstabilkan ekosistem pantai.
Akarnya yang kuat membantu menahan erosi tanah, sementara daunnya menyediakan habitat bagi berbagai jenis serangga dan burung.
Melihat potensi yang dimiliki pandan duri, baik dari segi kesehatan maupun nilai budaya dan ekologisnya, penting bagi kita untuk melestarikan dan mempelajari lebih lanjut tentang tanaman ini.
Penelitian ilmiah yang lebih mendalam dapat membantu mengungkap mekanisme kerja senyawa-senyawa aktif dalam pandan duri, sehingga pemanfaatannya dalam dunia medis modern dapat dioptimalkan.
Dengan penelitian lebih lanjut dan pemanfaatan yang bijaksana, pandan duri dapat terus memberikan manfaatnya bagi kesehatan dan lingkungan untuk generasi mendatang.*