Diet instan sering kali mengabaikan keseimbangan nutrisi, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Misalnya, diet yang sangat rendah karbohidrat dapat menyebabkan ketonemia, yaitu kondisi dimana tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi utama dan menghasilkan keton sebagai produk sampingan.
Keton dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan ketoasidosis, kondisi yang berpotensi fatal terutama bagi penderita diabetes.
Selain itu, diet rendah serat bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit. Kurangnya asupan vitamin dan mineral juga bisa menyebabkan anemia, kelemahan otot, serta masalah pada sistem kekebalan tubuh.
BACA JUGA:Bikin Kurang Percaya Diri, Yuk Kenali penyakit Varises, Gejala Hingga Penyebabnya
BACA JUGA:Kalian Pecinta Kulit Ayam? Awas Kalian Perlu Waspada Efek Sampingnya Bagi Kesehatan
Diet instan yang tidak memperhatikan asupan gizi seimbang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan gangguan elektrolit.
3. Efek Yo-Yo
Efek yo-yo adalah fenomena dimana berat badan naik-turun secara drastis setelah melakukan diet instan. Setelah mencapai berat badan yang diinginkan, banyak orang kembali ke pola makan sebelumnya.
Hal ini menyebabkan berat badan naik kembali dengan cepat, bahkan bisa lebih berat dari sebelum diet. Proses naik-turun berat badan yang berulang ini tidak hanya mengganggu secara mental dan emosional, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan fisik.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di Journal of Obesity, efek yo-yo dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung dan diabetes.
"Perubahan berat badan yang drastis dan berulang-ulang dapat merusak jaringan tubuh, meningkatkan peradangan, dan menurunkan sistem kekebalan tubuh," kata Dr. Andi Kurniawan, seorang dokter spesialis giz.*