RMONLINE.ID – Bagi para pecinta kuliner Indonesia, hidangan bersantan bagaikan surga di lidah. Kuah gurih dan kaya rasa yang dihasilkan dari santan selalu berhasil membangkitkan selera dan membuat momen makan menjadi lebih istimewa.
Namun, di balik kelezatannya, tersebar mitos yang cukup meresahkan, yaitu anggapan bahwa makanan bersantan dapat meningkatkan kolesterol.
Mitos ini telah lama beredar di masyarakat dan membuat banyak orang ragu untuk menikmati hidangan bersantan favorit mereka.
Tapi, benarkah anggapan ini? Mari kita telusuri lebih dalam fakta di balik mitos tersebut dan temukan jawaban yang sebenarnya.
BACA JUGA:Dali Ni Horbo Makanan Unik Khas Medan yang Patut di Cobain Pas Berkunjung ke Medan
BACA JUGA:7 Manfaat Daun Randu Bagi Kesehatan Tubuh yang Jarang Diketahui
Faktanya, santan kelapa segar murni tidak mengandung kolesterol. Hal ini dibuktikan oleh berbagai penelitian ilmiah, termasuk penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Nutrition. Santan memang mengandung lemak, namun lemak tersebut didominasi oleh lemak jenuh, bukan kolesterol.
Lemak jenuh memang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Namun, peningkatan ini tidak secara langsung disebabkan oleh konsumsi santan. Faktor lain seperti pola makan tidak sehat, kurang olahraga, dan faktor genetik juga berperan penting dalam meningkatkan kolesterol.
Meskipun santan tidak mengandung kolesterol, konsumsi berlebihan dapat berdampak pada kadar kolesterol. Santan mengandung kalori yang tinggi. Konsumsi kalori berlebih, baik dari santan maupun sumber lain, dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh, termasuk kolesterol jahat (LDL).
Penumpukan kolesterol jahat inilah yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke. Oleh karena itu, penting untuk menjaga porsi konsumsi makanan bersantan agar tidak berlebihan.
Bagi para pecinta kuliner bersantan, jangan khawatir! Anda tetap dapat menikmati hidangan favorit Anda dengan cara yang lebih sehat. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
* Batasi porsi: Konsumsi makanan bersantan secukupnya, jangan berlebihan.
* Pilih metode memasak yang lebih sehat: Gunakan teknik memasak seperti menumis atau mengukus untuk meminimalisir kandungan lemak jenuh dalam masakan bersantan.
BACA JUGA:6 khasiat Tombong Kelapa Si Mungil Kaya Nutrisi No 4 Cocok Untuk Yang Sakit Lutut BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Petani Kopi Tradisional Menjemur Biji Kopi, Dan Begini Kata Ahli Nutrisi* Gunakan santan rendah lemak: Saat ini, tersedia santan rendah lemak di pasaran yang dapat menjadi alternatif untuk mengurangi konsumsi lemak jenuh.
* Seimbangkan dengan makanan sehat lainnya: Konsumsi banyak sayur, buah, dan protein untuk menyeimbangkan asupan lemak dari santan.