RADARMUKOMUKO.COM – Perayaan hari lebaran ketupat merupakan tradisi yang sudah melekat setelah perayaan idul fitri bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Jawa.
Perayaan lebaran ketupat menjadi perayaan yang menjadi wadah untuk saling meningkatkan hubungan serta silaturrahmi antar tetangga.
Pada saat perayaan lebaran ketupat maka masyarakat akan saling membuat dan memasak ketupat lengkap dengan sayur opor.
Bukan sekedar memasak dan menyajikan, perayaan lebaran ketupat juga dilakukan dengan saling berbagi ketupat dengan tetangga sekitar.
Perayaan ketupat sendiri telah ada sejak abad ke-15 yang pada masa itu berada di bawah pemerintahan Kerajaan Demak di Pulau Jawa.
BACA JUGA:Tips dan Trik Balik Mudik Aman dan Nyaman Bagi Penderita Vertigo
BACA JUGA:Suka Kehilangan Semangat Hidup? Ternyata Ini Penyebab Kehilangan Motivasi dalam Hidup
Ketupat semakin berkembang dan populer setelah dijadikan wadah menyebarkan dan dakwah islam oleh Sunan Kalijaga.
Lebaran ketupat dijadikan sebagai wadah penyebaran islam karena untuk mudah di terima dan sesuai dengan tradisi Jawa.
Ketupat memiliki makna ngaku lepat atau dalam bahasa Indonesia artinya adalah mengakui kesalahan.
Selain itu ketupat yang dibuat dari daun janur juga menjadi sebagai simbol tolak bala dan mengandung makna yang dalam.
Bungkus ketupat yang berbentuk persegi empat mengandung makna empat laku pada masing-masing sisinya yaitu Lebaran (pintu maaf), luberan (kemurahan hati), laburan (penyucian diri), dan leburan (kembali ke fitrah).
Meskipun telah menjadi tradisi tak jarang yang masih bertanya dan belum tahu kapan perayaan lebaran ketupat dan berapa lama perayaan lebaran ketupat di lakukan.
Perayaan lebaran ketupat di laksanakan pada waktu satu minggu setelah perayaan hari raya idul fitri atau tepatnya tanggal 8 syawal.
Hal ini dikarenakan pada saat memasuki bulan syawal terdapat puasa sunnah syawal yang di anjurkan sebanyak 6 kali.