Untuk mencegahnya atur pola makan dan batasi konsumsi makanan berbumbu pedas dan bersantan.
Sindrom Dispepsia
Sindrom dispepsia juga banyak dialami , yaitu gangguan pencernaan yang rentan terjadi setelah lebaran. Hal ini dikarenakan makanan pedas dan tinggi lemak yang dikonsumsi saat lebaran cenderung lebih sulit dicerna oleh lambung sehingga dapat memicu naiknya asam lambung.
Akibatnya, kondisi tersebut berisiko menimbulkan gejala nyeri pada ulu hati, perut kembung, hingga mual dan muntah.
Radang Tenggorokan
Juga yang sering terjadi setelah lebaran, Radang tenggorokan atau faringitis dengan rasa perih serta nyeri ketika menelan. Penyebabnya karena mengkonsumsi makanan dan minuman yang terlalu panas, dingin, atau pedas secara berlebihan.
Untuk mencegahnya selalu ,encuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum mengonsumsi makanan.
Menghindari konsumsi makanan dan minuman terlalu dingin atau panas dan minum air putih yang cukup untuk mencegah tenggorokan kering.
Hipertensi
Tekanan darah tinggi (hipertensi) juga rentan terjadi selama lebaran karena konsumsi hidangan lebaran yang mengandung lemak dan garam tinggi secara berlebihan. Ini harus diperhatikan karena dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti penyakit ginjal, stroke, hingga gagal jantung.
Nyeri Otot
Saat lebaran orang akan banyak bergerak, karena berkunjung untuk silaturahmi atau pergi ke tempat wisata bersama keluarga.
Ini dapat menimbulkan gangguan kesehatan, seperti nyeri hingga kram otot. Untuk meredakan nyeri otot pasca lebaran, Anda dapat melakukan stretching atau peregangan dan istirahat yang cukup.
Kolesterol Tinggi
Asupan makanan berlemak, seperti gorengan, jeroan, dan santan, yang tidak terkontrol saat lebaran diketahui berisiko meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh.
Diabetes