Meski begitu, produksi beras di Eropa hanya menyumbang sekitar 0,4% dari total produksi beras di dunia.
Salah satu faktor yang mempengaruhi mengapa produksi beras di Eropa cukup jauh karena adanya perbedaan musim di negara tersebut.
Menanam tanaman serealia seperti gandum di Eropa dirasa lebih mumpuni daripada menanam padi.
Karena itulah, lebih banyak masyarakat yang memproduksi gandum dan menjadikannya sebagai bahan makanan utama di Eropa dibandingkan dengan padi.
Maka dari itu, bukan hal yang aneh apabila orang Eropa lebih jarang makan nasi dibandingkan dengan orang Indonesia.
Bagi mereka, belum atau tidak makan nasi bukan berarti mereka belum makan.
Hal tersebut disebabkan karena mereka sadar bahwa makanan pokoknya bukanlah nasi melainkan gandum.*