Tanjakan ini dikenal sangat curam dengan kemiringan 45 derajat, dengan tikungan leter U. Satu sisi merupakan jurang yang sangat tinggi, hingga kalau sempat nyemplung ke jurang ini, bakal mengalami keadaan yang sulit dibayangkan.
Sangat sering terjadi kecelakaan karena kendaraan gagal menanjak, maka pengendara harus berhati-hati ketika melewati tanjakan ini.
Cadas Pengeran
Jalan yang juga dibangun era Belanda ini merupakan jalur penghubung Subang-Bandung, Jawa Barat. Jalan cadas pengeran masuk menjadi jalur berbahaya di Indonesia.
BACA JUGA:Semakin Kuat dan Hebat, BRI Cetak Laba Rp60,4 Triliun
BACA JUGA:Simak, Inilah Makanan yang Menyebabkan Cepat Tua dan Rentan Terhadap Penyakit Kronis
Saat melintasinya, pengendara harus tetap fokus. Sebab, Cadas Pengeran juga terkenal sebagai jalan dengan rute ekstrim. Sebab jalan dengan sepanjang sekitar 11 km tersebut memiliki beberapa tanjakan dan turunan serta tikungan yang cukup tajam.
Namun, sepanjang jalan kondisi alamnya sangat memanjakan mata. Pemandangan alam yang masih asri bisa menjadi obat penghilang lelah dalam perjalanan.
Jalan Kelok 44
kelok 44 atau Kelok Ampek Puluah Ampek cukup dikenal. Jalan ini penghubung Kota Bukittingi dengan Maninjau.
Dinamakan kelok 44, sesuai dengan jumlah kelokan yang dimilikinya dengan tanjakan yang patah.
Kemiringan kelok 44 mencapai 45 hingga 60 derajat yang terletak di daerah lereng perbukitan Danau Maninjau, Kabupaten Agam dan dihiasi dengan persawahan berundak-undak.
Melewati tanjakan ini harus berhati-hati karena bisa saja menyebabkan pengendara mual akibat banyaknya tanjakan, terutama bagi pengendara yang baru pertama kali melintasi jalan ini.
Meskipun memiliki tanjakan yang ekstrem, lelahnya menempuh tanjakan ini akan terbayarkan dengan pesona Danau Maninjau dan udara yang sejuk.
Tanjakan Emen Subang
Masih di Jawa Barat, di daerah Subang. Terdapat jalan paling berbahaya, yakni Tanjakan Emen.