Kamu tidak perlu terus-terusan menyesali hal buruk yang sudah terjadi karena kamu tidak bisa menggunakan mesin waktu untuk kembali ke masa lalu.
Sedih, marah, dan kecewa tentang hal yang menyakitkan kamu di masa lalu merupakan hal yang wajar.
Namun, sangat penting bagi kita untuk mengambil pelajaran bermakna yang harus dijadikan sebagai patokan agar kita lebih bijak dari kemarin.
BACA JUGA:Bagi Penderita Diabetes Baik Mengkonsumsi 5 Buah Dibawah Ini, Karena Renda Glikemik
Maka dari itu, fokuslah kepada masa depan dan ambillah pelajaran dari masa lalu.
Cobalah untuk memulai belajar skill baru dan melakukan aktivitas di luar kebiasaan.
3. Berempati dan siap memaafkan
Kegagalan merupakan proses dalam mencapai kesuksesan.
Gagal dalam meraih hal yang kita impikan dan belum optimal dalam menjalankan tanggung jawab merupakan hal yang wajar dan tidak perlu dipikirkan.
Dari pengalaman gagal yang pernah kita alami kita dapat berempati tentang perasaan negatif yang kita rasakan seperti sedih karena belum berhasil mencapai target.
Meski begitu, kita perlu belajar dan meningkatkan pengetahuan dan perbaiki kualitas diri supaya di kesempatan yang baru kita dapat berhasil.
Selain itu, perlu diingat bahwa kamu tidak perlu menghukum dirimu terlalu keras dan tanamkan komitmen dalam diri, berbuat salah itu wajar.
Kita perlu memaafkan kesalahan dengan cara memperbaiki diri bukan dengan memberi label negatif dengan kata-kata pesimistik untuk diri kita sendiri.*