5 Hal yang Sering Salah Tentang Kondisi Depresi, Salah Satunya Depresi Itu Tidak Nyata

Rabu 29-11-2023,11:30 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM 1
Editor : Fitriani

Beberapa Orang percaya bahwa Dengan menyibukkan diri seperti melakukan pekerjaan, sekolah, atau melakukan hobi serta aktivitas selain dapat membantu mereka mencegah atau menghindari depresi.

Namun faktanya, Hal tersebut hanya dapat menyebabkan orang tersebut mengalami depresi yang lebih parah.

Seseorang yang sedang mengalami depresi dapat melakukan sejumlah kegiatan sederhana seperti berolahraga serta menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman.

BACA JUGA:Masih Merasa Kesepian Meski Sudah Punya Pasangan? Bisa Jadi Penyebabnya Adalah Ini

Meskipun hanya dengan bekerja atau melakukan aktivitas lain yang tidak serta merta membantu  seseorang.

Namun, seseorang dapat fokus pada hobi, proyek, atau sejumlah aktivitas bermakna sebagai bagian dari pengobatan depresinya.

3.  Depresi bukanlah penyakit yang nyata

Sejumlah orang mengklaim bahwa depresi adalah suatu kondisi medis yang tidak nyata serta depresi merupakan salah satu pilihan yang dibuat oleh seseorang atau merupakan hasil dari sifat kepribadiannya.

Selain itu, beberapa orang juga menganggap bahwa depresi merupakan salah satu jenis kesedihan atau rasa mengasihani orang lain dan bukan sebagai kondisi kesehatan mental yang harus di obati.

BACA JUGA:Rekomendasi Drakor Bertemakan Pedesaan Ini Cocok Buat Kamu, Mulai dari Kisah Romantis Hingga Keluarga

Faktanya, depresi merupakan suatu kondisi mental yang secara garis besar melibatkan gejala emosional serta fisik dan memiliki gejala yang bertahan setidaknya selama dua minggu.

Bahkan, depresi yang terjadi secara signifikan dapat mengubah cara seseorang berpikir, merasakan, serta bertindak.

4.  Depresi terjadi akibat situasi yang menyedihkan

Banyak orang yang menganggap bahwa depresi biasanya terjadi saat seseorang mengalami situasi yang menyedihkan.

Contohnya, adanya kematian orang yang dicintai atau berakhirnya suatu hubungan. Peristiwa-peristiwa seperti itu dapat meningkatkan risiko depresi.

Faktanya, depresi tidak selalu disebabkan oleh kejadian yang negatif. Biasanya, depresi dapat disebabkan karena seseorang mengalami periode keputusan, kesedihan, dan kelulusan yang tidak bisa diselesaikan.

Kategori :