RADARMUKOMUKO.COM – Masih awamnya tentang pendidikan mental membuat banyak sekali orang yang salah paham tentang memaknai depresi.
Hal tersebut sebagian besar disebabkan Karena ilmu pengetahuan yang sudah ketinggalan zaman serta kesalahpahaman budaya dan sosial tentang kondisi depresi ini.
Karena itu, masih banyak sekali masyarakat yang tidak dapat memahami tentang penyakit mental yang satu ini karena kurangnya edukasi.
BACA JUGA:Inilah Alasan Mengapa Tiket Gratis Semi Final dan Final Piala Dunia Tak Jadi Dibagikan
Sehingga, banyak diantara mereka yang mempercayai informasi yang hanya terdengar sepintas tanpa adanya bukti yang nyata.
Berikut adalah beberapa kesalahpahaman atau mitos dari depresi yang beredar di masyarakat saat ini.
1. Depresi bagian dari pertumbuhan
Banyak yang menganggap bahwa masa remaja merupakan masa yang sulit terutama secara emosional, dan fisiologis.
Sehingga banyak yang tidak menyadari bahwa gejala depresi mungkin saja mirip dengan dampak pada masa remaja.
Beberapa contoh seperti tidur berlebihan, mudah tersinggung, pesimis, serta kecemasan.
Beberapa contoh tersebut membuat sebagian orang percaya bahwa depresi hanyalah bagian dari transisi seorang menuju kedewasaan.
Namun faktanya, remaja memang mengalami tingkat depresi yang tinggi namun tidak semua remaja pemurung pasti mengalami depresi.
BACA JUGA:Tips Mencukur Kumis Agar Aman, Rapi dan Tumbuhnya Lebih Lama
Selain itu, depresi bukanlah sebuah ritus peralihan atau peristiwa biologis yang harus dilalui seseorang untuk mencapai usia dewasa.
2. Melakukan kesibukan dapat menyembuhkan depresi