RADARMUKOMUKO.COM - Candi Borobudur, atau kadang-kadang disebut Barabudur, adalah sebuah candi Buddha yang terletak di dekat Muntilan, Jawa Tengah, Indonesia.
Candi ini dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra (sekitar 650-1025 M) dan merupakan candi Buddha terbesar di dunia.
Borobudur juga merupakan salah satu monumen Buddha terbesar di dunia dan termasuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1991.
Candi ini memiliki bentuk mandala yang mencerminkan alam semesta dalam ajaran Buddha.
Candi ini terdiri dari enam teras berbentuk bujur sangkar yang di atasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha, candi ini memiliki koleksi relief dan arca Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia.
Stupa utama terbesar berada di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga baris melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca Buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).
BACA JUGA:Dinas Kesehatan Survei Massal Deteksi Penyakit Frambusia di Mukomuko, Apa Itu Frambusia?
BACA JUGA:600 Tentara India Berhianat Pada Inggris, Mereka Memilih Bela Indonesia Karena Sesama Islam
Stupa utama ini melambangkan Nirwana, yaitu keadaan tertinggi dan paling murni dalam ajaran Buddha.
Candi Borobudur dibangun sebagai tempat pemujaan dan ziarah bagi umat Buddha. Candi ini berisi petunjuk agar manusia menjauhkan diri dari nafsu dunia dan menuju pencerahan dan kebijaksanaan menurut Buddha.
Candi ini juga menggambarkan kisah kehidupan Buddha dari kelahiran hingga pencapaian Nirwana, serta kisah-kisah moral dan spiritual lainnya.
Candi Borobudur memiliki struktur yang sangat kompleks dan simbolis. Setiap unsur bangunan memiliki makna filosofis dan religius yang mendalam. Berikut ini adalah beberapa penjelasannya:
- Dasar candi: Dasar candi berbentuk bujur sangkar dengan panjang sisi 123 meter. Dasar candi ini sebenarnya tidak tampak karena tertutup oleh tanah dan batu. Dasar candi ini melambangkan Kamadhatu, yaitu alam nafsu atau hawa nafsu yang mengikat manusia. Pada dasar candi ini terdapat 160 panel relief yang menggambarkan hukum karma, yaitu sebab akibat dari perbuatan manusia.
- Teras pertama hingga kelima:
Teras-teras ini berbentuk bujur sangkar dengan ukuran yang semakin mengecil ke atas. Teras-teras ini melambangkan Rupadhatu, yaitu alam bentuk atau alam indra yang dihuni oleh makhluk-makhluk surgawi.