9 Perang Besar Bangsa Indonesia Melawan Penjajah, Penyebab dan Pemenang Pertempuran

Sabtu 16-09-2023,12:42 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

Keberanian arek-arek Suroboyo juga dipengaruhi oleh Bung Tomo yang terus mengobarkan semangat lewat pidatonya yang berapi-api. Tokoh lain yang tak kalah berpengaruh ialah KH. 

Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah, dan kyai-kyai pesantren lain. Berkat peristiwa ikonik ini, tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan.

3. Perang Gerilya Jenderal Soedirman 

Perang yang terjadi pada Agresi Militer Belanda II, langsung dipimpin langsung oleh Jendral Soedirman. Pada saat itu kondisi Soedirman sedang mengalami sakit yang cukup parah yaitu penyakit TBC.

Walau dalam kondisi sakit Soedirman tidak gentar menghadapi para penjajah. Meskipun Indonesia sudah menyatakan kemerdekaannya pada tahun 1945. 

Akan tetapi perang Gerilya Jenderal Soedirman terjadi pada 01 Maret 1949, serangan itu terjadi di seluruh Indonesia akan tetapi perang itu berpusat di Yogyakarta. 

Dalam kurang waktu 6 jam Kota Yogyakarta sudah dikuasai oleh Agresi Militer Belanda.

Pada kejadian itu Jenderal Soedirman harus berjuang dengan penyakitnya dan harus berpindah-pindah tempat untuk mencari tempat untuk penyembuhan penyakitnya. 

Hingga akhirnya pun Jenderal Soedirman harus meninggal pada 29 Januari 1950 ketika usianya masih terbilang sangat muda yaitu 34 tahun.

4. Penyerbuan Batavia

Sebelum menjadi nama Indonesia, Pada tahun 1628, VOC yang dipimpin langsung oleh Belanda menginvasi Batavia yang menjadikan pertempuran paling besar. 

Pada kejadian perang ini dipimpin langsung oleh Sultan Agung dari kerajaan Mataram yang mencoba menyerang Batavia dimana itu adalah pusat dari VOC. 

Pasukan Sultan Agung membuka serangan pada bulan Oktober 1628, meskipun memiliki 10.000 orang pasukan, akan tetapi pasukan Mataram mampu dikalahkan oleh VOC karena kurangnya persiapan, setelah kejadian itu VOC menemukan kurang lebih 700 mayat.

5. Bandung Lautan Api

Bandung Lautan Api adalah peristiwa yang ikonik dan menggetarkan. Pada 24 Maret 1946, 200 ribu penduduk Bandung membakar rumah mereka, lalu menuju ke pegunungan di selatan Bandung. 

Tujuannya untuk mencegah tentara sekutu dan NICA memakai Bandung sebagai markas strategis militer.

Kategori :