BACA JUGA:3 Daerah di Indonesia Yang Tak Pernah Merasakan Dijajah, Belanda Tak Berani Macam-macam
Tentu saja ulah nyeleneh itu menimbulkan kehebohan. Tiap pagi selalu terjadi perkelahian orang-orang yang memperebutkan lembaran uang kertas tersebut.”
Yang parah lagi, Oey Tambah Sia yang dikenal tampan dan pandai bergaya, gemar mengganggu anak-istri orang.
Ia sering berkeliling kota menunggangi kuda dan sore hari untuk menemani perempuan-perempuan cantik.
Setiap bepergian, Oey Tambah Sia selalu ditemani dua centengnya, Piun dan Sura.
Oey Tambah Sia juga sering kali memanfaatkan kekuatan harta dan kekerasan dalam beraksi.
Para pengikut setianya akan melakukan segala cara untuk membahagiakan tuannya supaya mendapatkan imbalan yang besar.
Oey Tamba sempat menikah dengan gadis cantik dari keluarga Sim. Diceritakan pernikahan itu digelar secara besar-besaran, konon menjadi yang paling mewah se-Batavia.
Meski pesta pernikahannya digelar sangat mewah. Hal ini tetap tidak menghentikannya untuk memburu wanita. Para orang tua yang memiliki gadis pun cemas bila kedatangan playboy tajir dan berkuasa ini.
BACA JUGA:Tradisi Melayu Muslim Bangka Belitung yang Unik dan MenarikTambah tidak segan-segan menyiksa pesaingnya saat ingin merebut seorang wanita. Bahkan dalam persaingan ini tidak sedikit yang berujung kematian.
"Dengan mempergunakan kekayaannya, dia memelihara hubungan baik dengan para pembesar Belanda yang ternyata juga banyak yang korup dan bersedia menjadi pelindungnya. Dia merasa dengan uangnya dia dapat memperoleh segala apapun yang dia inginkan, tanpa menghiraukan kerugian yang dia timbulkan kepada orang lain," demikian tulis Benny G Setiono dalam Tionghoa dalam Pusaran Politik dilansir dari goodnewsfromindonesia.id.
Namun akhirnya, karma datang pada si playboy ini, dimana suatu waktu, rumah Oey didatangi oleh saudara jauh Gunjing bernama Mas Sutejo dari Pekalongan. Oey Tambah Sia tiba-tiba terbakar api cemburu melihat kedekatan Mas Sutejo dengan Gunjing.
Oey Tambah Sia gelap mata. Ia memerintahkan centengnya untuk membunuh Mas Sutejo secara diam-diam. Demi menutupi aksi pembunuhan, Oey Tambah Sia meracuni pembantunya yang bernama Tjeng Kie.
Kemudian, Oey Tambah Sia bersiasat memfitnah seorang Tionghoa yang menjadi rivalnya, Liem Soe King sebagai pelaku pembunuhan.