RADARMUKOMUKO.COM - Aksi prank atau tipu-tipu yang sekarang sering dipertontonkan, bukanlah hal baru di Indonesia. Jauh sebelumnya aksi seperti ini sudah terjadi sejak, bahkan Presiden pertama Indonesia Ir. Soelarno dan pemerintahan Presiden kedua Indonesia atau Orde baru (Orba) pernah di prank.
Bahkan hoax atau aksi tipu-tipu yang terjadi kala itu cukup menggemparkan, para pelaki sempat melenggang masuk ke istana hingga bisa makan enak beberapa waktu, walau akhirnya dijebloskan ke Penjara.
Aksi prank era Soekarno dilakukan oleh pasangan tukang becak dan pelacur bernama Idrus dan Markonah yang mengaku raja dan ratu dari suku anak dalam.
Sementara aksi tipu-tipu paling menggemparkan era Soeharto dilakukan oleh seorang wanita yang tidak tamat SD yang mengaku anak dalam kandungannya bisa bicara bahkan mengaji.
BACA JUGA:'Londo Ireng' Sebutan Untuk Penghianat Bangsa dan Tentara Afrika Yang Dibawa Belanda
Selengkapnya berikut kisah lengkapnya:
Aksi Raja Idrus dan Ratu Markonah Prank Soekarno
Idrus dan Ratu Markonah mengaku sebagai raja dan ratu dari Anak Dalam, Jambi. Keduanya sukses masuk ke istana dan bertemu langsung Soekarno.
Raja Idrus dan Ratu Markoan mengklaim punya kekuatan tertentu yang bisa membantu pembebasan Irian Barat. Kebetulan saat itu juga Soekarno tengah berupaya mengusir Belanda di Irian Barat.
Maka kabar raja dan ratu ini bisa membantu membuat Soekarni menyambutnya dengan gembira.
Keduanya juga tampil meyakinkan dengan mengenakan kacamata hitam.
Awal mulanya bermodal surat rekomendasi pemerintah Sumatra Selatan, beberapa bulan kemudian, pada 10 Maret 1958, Idrus, Markonah dan pengikutnya berangkat ke Jakarta.