Jika Anda mengalami gejala alergi setelah minum air beras, segera hentikan dan cari pertolongan medis.
- Mengganggu penyerapan zat besi. Air beras mengandung fitat yang bisa mengikat zat besi dan mencegah penyerapannya oleh tubuh.
Hal ini bisa menyebabkan anemia atau kekurangan zat besi jika terjadi secara terus-menerus.
Untuk menghindari hal ini, sebaiknya minum air beras bersama dengan makanan yang kaya zat besi seperti daging merah, hati, bayam, atau brokoli.
Untuk mendapatkan manfaat minum air beras tanpa efek samping, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Pilih beras yang berkualitas dan bebas dari pestisida atau bahan kimia berbahaya. Beras merah atau beras cokelat lebih disarankan karena memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi daripada beras putih.
- Cuci beras sampai bersih sebelum merebus atau merendamnya. Hal ini untuk menghilangkan kotoran, debu, atau bakteri yang mungkin menempel pada beras.
- Rebus atau rendam beras dalam air bersih yang sudah dimasak atau disaring. Hindari menggunakan air keran atau air sumur yang mungkin terkontaminasi oleh kuman atau logam berat.
- Simpan air beras dalam wadah bersih dan tertutup rapat. Jangan biarkan air beras terpapar udara atau sinar matahari langsung.
Jika tidak langsung diminum, simpan air beras di dalam kulkas dan habiskan dalam waktu 24 jam.
- Minum air beras dengan takaran yang sesuai. Jangan minum air beras lebih dari dua gelas sehari. Minum air beras di pagi hari sebelum sarapan atau di malam hari sebelum tidur.
- Minum air beras dengan variasi.
Anda bisa menambahkan sedikit garam, gula, madu, jahe, kayu manis, lemon, atau daun mint untuk menambah rasa dan aroma pada air beras.
Anda juga bisa mencampurkan air beras dengan susu, yoghurt, atau jus buah untuk membuat smoothie yang lezat dan sehat.*