Selanjutnya pihak Belanda mengutus seorang nahkoda kapal pencalang asal Nias yang mereka tawan untuk mengirim surat ke Residen Tapanuli agar menyerahkan awak kapal dagang tersebut kepada Belanda.
BACA JUGA:Mobil Pertama Orang Indonesia Ternyata Berada di Belanda, Belum Berhasil Dikembalikan
Pihak RI membantah hal tersebut dan meminta agar kapal perang Belanda segera meninggalkan perairan Sibolga. Namun permintaan diabaikan oleh Belanda sehingga terjadi baku tembak.
Penembakan pertama dimulai oleh Pasukan TRI Sibolga disusul oleh tembakan dari berbagai pos komando pihak RI yang mengarah kepada kapal perang Belanda. Kemudian kapal perang Belanda segera melakukan seraangan balasan membabi buta yang mengakibatkan terbakarnya pos Angkatan Laut Sibolga, rumah-rumah penduduk di Ketapang, gudang pelabuhan, serta beberapa kapal yang sedang berlabuh.
BACA JUGA:5 Perang Besar 1945 Setelah Kemerdekaan Indonesia, Belanda dan Sekutu Belum Rela
Korban jiwa dari pihak RI yang diketahui adalah Letnan Lase, Letnan Muda Alimun Hutagalung, Kopral Buyung Sinaga, dan Kopral Toto Harahap.
Sementara yang mengalami luka berat adalah Letnan Sulaiman, Kelasi Amir Pohan dan dua orang warga sipil. Selanjutnya kapal Belanda meninggalkan Teluk Sibolga menuju lautan bebas bersama pesawat Catalina yang mengevakuasi korban dari pihak mereka.*