Penyebab kegagalan Perang Padri adalah kurangnya senjata, senjata yang kurang modern, dan kurangnya pasukan.
Perang Sisingamangaraja di Sumatra Utara
Perlawanan rakyat Sumatra Utara terhadap Belanda dilakukan oleh Sisingamangaraja XII yang berlangsung selama 24 tahun.
BACA JUGA:Perang Sisingamangaraja, Perlawanan Masyarakat Batak Terhadap Belanda
Pertempuran ini berawal dari serangan ke pusat pertahanan Belanda pada 1877 dan berakhir dengan pengepungan benteng terakhir Sisingamangaraja di Pakpak.
Penyebab kegagalan Perang Sisingamaraja adalah kurangnya pasukan serta persenjataan perang.
Perang Jagaraga di Bali
Tahun 1841 Belanda mulai menginjakan kaki di Bali dan memaksa rakyat Bali untuk tunduk dan mengakui pemerintahan Belanda. Sayangnya, keinginan Belanda untuk menguasai Bali tidak selalu berhasil karena kentalnya adat istiadat dan tradisi.
Belanda sangat suka ikut campur dengan urusan kerajaan, seperti membebaskan Belanda dari Hukum Tawan Karang, kerajaan Bali mengakui pemerintahan Belanda, kerajaan Bali melindungi perdagangan milik pemerintahan Belanda, semua raja-raja Bali harus tundur terhadap perintah kolonial Belanda.
Tentu saja semua tuntutan itu ditolak mentah-mentah oleh rakyat Bali. Maka pada tahun 1846 terjadilah perang untuk memaksa raja Buleleng menandatangani isi perdamaian, yaitu pasukan Belanda ditempatkan di wilayah Buleleng, benteng kerajaan Buleleng akan dibongkar oleh pasukan Belanda, dan biaya perang ditanggung oleh raja Buleleng.
BACA JUGA:Perang Kedondong, Pasukan Ulama, Santri, Pemuda, Petani Hingga Buruh Bikin Belanda Pontang Panting
Namun, ajakan perdamaian tersebut tidak diindahkan oleh rakyat Bali akhirnya Belanda mulai melakukan serangan besar-besaran.
Ada 3 pertempuran di Bali, ekspedisi pertama tahun 1846 Belanda mengirim 1700 pasukan untuk menaklukan rakyat Bali, namun berhasil diusir oleh rakyat Bali.
Pada ekspedisi kedua tahun 1848, Belanda mengirim pasukan yang lebih besar dan rakyat Bali berhasil memukul mundur Belanda dengan dipimpin oleh I Gusti Jelantik. Pada ekspedisi terakhir tahun 1849, pasukan Belanda yang dikirim sekitar 4.177 orang mampu mengalahkan rakyat Bali.
Perang Diponegoro
Perang Diponegoro berlangsung pada 1825 sampai 1830 yang menjadi salah satu perang besar yang dihadapi oleh Belanda.