BACA JUGA:Tiga Penyebab Meletusnya Perang Diponegoro, Berlangsung Selama 5 Tahun
Ketiga: pada 15 Agustus 1945:Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu dan di Indonesia otomatis terjadi vacuum of power.
Mengetahui hal ini golongan muda mendesak Soekarno untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia paling lambatnya 16 Agustus 1945. Namun desakan itu ditolak karena Soekarno ingin meminta pendapat dan pandangan dari anggota PPKI lainnya.
Keempat: Pada 16 Agustus 1945, dini hari, Soekarno dan Mohammad Hatta diculik dan dibawa oleh golongan muda ke Rengasdengklok, Karawang, dengan tujuan untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia lewat radio.
BACA JUGA:Sejarah Perang Kemang atau Belasting, Perlawanan Rakyat Sumatera Barat
Malam harinya dua tokoh founding father itu kembali ke Jakarta dan berunding tentang proklamasi kemerdekaan bersama dengan golongan muda dan golongan tua di kediaman Laksamana Maeda di Jl. Imam Bonjol no. 1, Jakarta Pusat.
Teks proklamasi disusun di sana dan diketikkan naskahnya menggunakan mesin ketik oleh Sayuti Melik.
Kelima: Pada 17 Agustus 1945, Pada pukul 10 pagi, Soekarno dan tokoh-tokoh penting bangsa hadir dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia di Jl. Pegangsaan Timur no.56, atau teras rumah depan milik Ir. Soekarno.
BACA JUGA:Peristiwa Bandung Lautan Api, Pengorbanan Melawan Penjajah
Dalam peristiwa proklamasi itu juga dikibarkan bendera merah putih sebagai bendera bangsa Indonesia untuk pertama kalinya.
Bendera dijahit oleh Ibu Fatmawati, warna merah melambangkan keberanian, sedangkan warna putih berarti suci.
Cita-cita bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan dan terbebas menjadi bangsa merdeka tercermin dalam warna bendera bangsa.
Tokoh yang berperan sebagai pengibar bendera adalah Latief Hendraningrat, Suhud, dan SK Trimurti.
BACA JUGA:Mengenang Pertempuran Bojong Kokosan, Pemicu Peristiwa Bandung Lautan Api
Demikian keterangan singkatnya, masih banyak peristiwa penting lain sebelum dan sesudah prolamasi kemerdekaan akan dibahas pada konten berikutnya.
Sebagai warga negara Indonesia, kita jangan pernah melupakan sejarah dari bangsa ini. Para pejuangan negeri telah melewati banyak kejadian sejarah hingga menjadi bangsa besar seperti saat ini.*