Perang Jagaraga Bali, Belanda Berkali-Kali Kehabisan Pasukan

Selasa 25-07-2023,04:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

RADARMUKOMUKO.COM - Pulau bali tidak luput dari penjajahan, dalam sejarahnya tahun 1841 Belanda mulai menginjakan kaki di Bali dan memaksa rakyat Bali untuk tunduk dan mengakui pemerintahan Belanda. 

Namun, tidak mudah bagi Belanda untuk menundukan Bali, sebab Bali dikenak dengan suku-suku masyarakatnya yang miliki adat istiadat dan tradisi yang kental. Siapapun berada di Bali harus taat dengan aturan adat mereka.

BACA JUGA:Sejarah Perang Aceh, Pasukan Jihad Membuat Belanda Kelabakan

Dilansir dari berbagai sumber, ada 3 pertempuran sengit di Bali, ekspedisi pertama tahun 1846 Belanda mengirim 1700 pasukan untuk menaklukan rakyat Bali, namun berhasil diusir oleh rakyat Bali.

Pada ekspedisi kedua tahun 1848, Belanda mengirim pasukan yang lebih besar dan rakyat Bali berhasil memukul mundur Belanda dengan dipimpin oleh I Gusti Jelantik. 

Pada ekspedisi terakhir tahun 1849, pasukan Belanda yang dikirim sekitar 4.177 orang mampu mengalahkan rakyat Bali.

Diketahui, Bali sebagai salah satu wilayah yang memiliki kerajaan pada masa itu turut tampil sebagai daerah yang berjuang untuk mengusir Belanda. 

BACA JUGA:7 Perang di Daerah, Walau Senjata Tradisional, Belanda Babak Belur

Beberapa pahlawan hadir sebagai pelopor perjuangan, diantaranya adalah I Gusti Ngurah Rai, I Gusti Ketut Jelantik, dan I Gusti Ketut Pudja.

Tidak sedikit pertempuran di Bali yang terkenal dan memiliki nilai patriotik tinggi, seperti Perang Jagaraga di tahun 1848-1849, Perang Kusamba di tahun 1849.

Terus Perlawanan Rakyat Banjar di tahun 1868, Perang Puputan Badung di tahun 1906, Puputan Klungkung di tahun 1908, dan Perang Puputan Margarana di tahun 1946.

Kembali pada sejarah perang Jagaraga atau yang dikenal dengan Perang Bali II adalah perang yang dilakukan Patih Jelantik bersama rakyat Buleleng melawan Belanda di Bali. 

BACA JUGA:9 Perang Besar Bangsa Indonesia Melawan Penjajah, Nomor 8 Pasti Ingat

Terjadinya Perang Jagaraga karena pemerintah kolonial Hindia Belanda ingin menghapuskan hak tawan karang yang berlaku. Tawang Karang merupakan tradisi Bali dimana kapal yang karam dan terdampar di pesisir Bali adalah hak raja setempat. 

Penyebab Perang Jagaraga terjadi pada tahun 1848 hingga 1849. Perang Jagaraga disebabkan oleh ketidaktaatan Raja Buleleng, I Gusti Ngurah Made Karangasem dan Maha Patih I Gusti Ketut Jelantik pada perjanjian damai atas kekalahan perang Buleleng pada tahun 1846. 

Kategori :