Suku Asmat Papua, Wanita Menjadi Tulang Punggung Keluarga

Rabu 05-07-2023,13:20 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

RADARMUKOMUKO.COM – Dulu ada sebutan untuk tugas perempuan, dapur, sumur dan Kasur. Namun di era sekarang, perempuan dan laki-laki setara dalam berbagai hal.

Terutama dalam pekerkaan atau karir dan kedudukan, tidak ada batasan, banyak perempuan menjadi pejabat, bahkan presiden, termasuk pimpinan dalam berbagai perusahaan.

BACA JUGA:Ayah Terbaik di Dunia Suku Aka, Laki-Laki Menyusui Bayi

Namun demikian, dalam masyarakat tradisional, tetap saja hakekatnya, laki-laki menjadi tulang punggung keluarga.

Namun lain halnya yang terjadi di Suku Asmat Papua, Perempuan justru memiliki tugas paling besar di suku ini. 

Orang-orang Asmat menempatkan perempuan sebagai tulang punggung keluarga.

Perempuan Asmat menjalani hari-hari dengan memikul beban berat di pundaknya. 

BACA JUGA:Suku Bodi, Pria Ganteng Gemuk dan Perut Buncit, Meminum Darah Sapi

Tidak hanya bertanggung jawab mengurus anak dan rumah, perempuan di pedalaman Asmat juga turut bertanggung jawab terhadap terkecukupannya bahan makanan bagi rumah tangganya. 

Tak heran jika dengan mudah ditemui mama-mama berperahu untuk membantu suaminya mencari bahan makanan, termasuk memangkur sagu di hutan.

Mereka menyiapkan makanan, menjaring ikan, mencari kayu bakar, mengambil air, menebang pohon sagu, hingga ikut membantu pembangunan rumah untuk tempat tinggal keluarga.

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Asmat, boleh dibilang kaum hawa memiliki peran yang lebih besar yang dibanding kaum adam.

BACA JUGA:Bayi Baru Lahir Diludahi oleh Suku Maasai, Untuk Menghilang Kutukan

Dilansir dari theasianparent, dalam masyarakat Suku Asmat, anak laki-laki dan perempuan diperlakukan secara berbeda. 

Prinsip utama suku ini adalah semakin dewasa seorang anak, para pengasuhnya semakin ditentukan oleh jenis kelamin serta peran yang akan dijalankan sang anak nanti.

Kategori :