12 Suku Asli Provinsi Sumatera Selatan dan Keunikannya yang Perlu Diketahui

Kamis 08-06-2023,01:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

Setelah adanya kota Lahat, maka Gumai menjadi terpisah dimana Gumai Lembak dan Gumai Ulu menjadi bagian dari Kecamatan Pulau Pinang sedangkan Gumai Talang menjadi bagian dari Kecamatan Kota Lahat. 

4. Suku Kayu Agung

Mata pencaharian dari suku ini, mayoritas adalah petani, pedagang, serta pembuat gerabah dari tanah liat.

Sedangkan domisili dari Suku Kayu Agung, kebanyakan berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir, dengan ibukotanya bernama Kayu Agung. Wilayah ini dialiri sungai Komering. Bahasanya terdiri atas dua dialek, yaitu dialek Kayu Agung dan dialek Ogan.

BACA JUGA:Suku Pekal Diantara Suku Rejang dan Minangkabau, Cerita Putri Rindu Bulan

Suku Kayu Agung mayoritas beragama Islam, namun mereka juga masih mempertahankan kepercayaan lama, yaitu kepercayaan mengenai dunia roh. Suku ini masih mempercayai, bahwa mereka masih dapat berkomunikasi dengan para leluhurnya.

5. Suku Pasemah

Menurut mitologi, nama Pasemah berasal dari kata 'Besemah', yang berarti 'berbahasa Melayu'. Suku Pasemah ini, kebanyakan juga memiliki mata pencaharian sebagai petani kopi, sayur-sayuran dan cengkeh. 

Berdasarkan sejarah, suku ini berasal dari keturunan Raja Darmawijaya dari Kerajaan Majapahit, yang menyeberang ke Palembang. 

Sedangkan domisili dari suku ini, kebanyakan berdiam di wilayah Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Lahat, dan Ogan Komering Ulu. Selain itu, juga berada di sekitar kawasan gunung berapi yang masih aktif, seperti Gunung Dempo.

6. Suku Semendo 

Suku Semendo berada di Kecamatan Semendo, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.

Menurut sejarahnya, suku Semendo berasal dari keturunan suku Banten yang pada beberapa abad silam pergi merantau dari Jawa ke pulau Sumatera, dan kemudian menetap dan beranak cucu di daerah Semendo.

BACA JUGA:15 Suku Sumatera Barat, Malaysia dan 4 Provinsi Ini Masuk Kerajaan Minangkabau

Hampir 100 persen penduduk Semendo hidup dari hasil pertanian, yang masih diolah dengan cara tradisional. Lahan pertanian di daerah ini cukup subur, karena berada kurang lebih 900 meter di atas permukaan laut.

Ada dua komoditi utama dari daerah ini: kopi jenis robusta dengan jumlah produksi mencapai 300 ton per tahunnya, dan padi, dimana daerah ini termasuk salah satu lumbung padi untuk daerah Sumatera Selatan.

Kategori :