Selain itu, bila dilihat dari karakter masyarakatnya, suku Komering dikenal memiliki temperamen yang tinggi dan keras.
Berdasarkan cerita rakyat di masyarakat Komering, suku Komering dan suku Batak, Sumatera Utara, dikisahkan masih bersaudara. Kakak beradik yang datang dari negeri seberang.
Setelah sampai di Sumatera, mereka berpisah. Sang kakak pergi ke selatan menjadi puyang suku Komering, dan sang adik ke utara menjadi puyang suku Batak.
2. Suku Palembang
Kelompok suku Palembang memenuhi 40 - 50 persen daerah kota palembang.
Suku Palembang dibagi dalam dua kelompok: Wong Jeroo merupakan keturunan bangsawan atau hartawan dan sedikit lebih rendah dari orang-orang istana dari kerajaan tempo dulu yang berpusat di Palembang, dan Wong Jabo adalah rakyat biasa.
Seorang yang ahli tentang asal usul orang Palembang yang juga keturunan raja, mengakui bahwa suku Palembang merupakan hasil dari peleburan bangsa Arab, Cina, suku Jawa dan kelompok-kelompok suku lainnya di Indonesia.
BACA JUGA:Masih Bumi Sriwijaya, Bahasa Sumatera Selatan dan 4 Provinsi Ini Rada Mirip
Suku Palembang sendiri memiliki dua ragam bahasa, yaitu Baso Palembang Alus dan Baso Palembang Sari-Sari.
Suku Palembang masih tinggal atau menetap di dalam rumah yang didirikan di atas air.
Model arsitektur rumah orang Palembang yang paling khas adalah rumah Limas yang kebanyakan didirikan di atas panggung di atas air untuk melindungi dari banjir yang terus terjadi dari dahulu sampai sekarang.
Di kawasan sungai Musi sering terlihat orang Palembang menawarkan dagangannya di atas perahu.
Pengucapan kata suku palembang sedikit berbeda dengan suku melayu lain seperti melayu riau dan malaysia (yang banyak berakhiran -e), karena berakhiran -o.
3. Suku Gumai
Suku Gumai adalah salah satu suku yang mendiami daerah di Kabupaten Lahat.
Sebelum adanya Kota Lahat, Gumai merupakan satu kesatuan dari teritorial GUMAI, yaitu Marga Gumai Lembak, Marga Gumai Ulu dan Marga Gumai Talang.