MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Mukomuko berikan pelayanan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk menutupi kebutuhan para nelayan.
Pasalnya, di daerah setempat belum memiliki Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak untuk Nelayan (SPBN).
Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko, Satriadi menyampaikan, nelayan yang mendapatkan pelayanan untuk pengisian BBM di SPBU, khusus bagi yang telah mengantongi surat rekomendasi dari pemerintah daerah.
Dalam hal ini, surat keterangan dan rekomendasi dari Dinas Perikanan Mukomuko.
BACA JUGA:10 Jenis Kurma Beserta Tekstur dan Rasanya yang Wajib Diketahui Sebelum Membeli
‘’Nelayan kami dari Kelurahan Koto Jaya, diberi kesempatan untuk mendapatkan BBM di dua SPBU. SPBU di Kelurahan Bandar Ratu dan SPBU Arah Tiga Kecamatan Lubuk Pinang. Mereka (nelayan) dibekali surat pengantar dari kelurahan dan surat rekomendasi dari Dinas Perikanan,’’ ungkap Satriadi, Senin, 16 Januari 2023.
Jumlah armada perahu nelayan di Kelurahan Koto Jaya yang membutuhkan pasokan BBM sekitar 300 unit.
Rata-rata untuk 1 unit armada nelayan di daerah ini membutuhkan pasokan BBM 80 liter per hari.
Jika dihitung secara total, para nelayan di Kelurahan Koto Jaya setidaknya butuh pasokan BBM 720.000 liter sebulan.
BACA JUGA:Informasi Terkini, Warga Bisa Dapatkan BBM Subsidi 80 Liter per Hari, Ini Ketentuannya
Meski demikian, kata Satriadi, para nelayan yang mendapatkan fasilitas pengisian BBM di dua SPBU itu hanya sebanyak 60 unit armada. Mereka para nelayan itu tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang memiliki badan hukum.
‘’Yang kita fasilitasi dan berikan surat keterangan, khusus bagi KUB yang memiliki badan hukum. Hingga saat ini ada 60 KUB yang kami fasilitasi untuk mendapatkan pelayanan pengisian BBM di dua SPBU itu. Jadi hanya butuh 144.000 liter BBM sebulan,’’ ujarnya.
Dijelaskan Satriadi, nelayan di Kelurahan Koto Jaya merupakan nelayan tradisiona
BACA JUGA:Harga BBM Subsidi Pertalite di Sini Rp 12.500, Ini Faktanyal. Para nelayan di daerah ini berangkat melaut menggunakan perahu. Jenis mesin tempel yang digunakan dari ukuran 15 PK, 25 PK hingga 40 PK.
Alat tangkap yang digunakan para nelayan, mulai dari jaring, rawai, pancing, hingga pukat lore dan payang.