RADARMUKOMUKO.COM - Pemkab Mukomuko melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), turun ke lapangan untuk mengecek limbah pabrik pengolahan minyak mentah atau CPO milik PT Karya Sawitindo Mas (KSM) di Desa Tanjung Alai, Kecamatan Lubuk Pinang, Senin (22/8) pagi kemarin.
Ini setelah DLH Mukomuko mendapatkan laporan dari warga soal adanya dugaan mengalirnya air berwarna hitam kecokelatan melalui pipa bawah tanah ke anak Sungai Air Kukun Kecil, desa setempat.
Saat pengecekan limbah, tim dari DLH Mukomuko yang didampingi langsung Kades dan Perangkat Desa Tanjung Alai, serta pihak perusahaan PT KSM mendatangi lokasi pipa bawah tanah yang sebelumnya diduga dipakai untuk mengalirkan air limbah ke Sungai Air Kukun.
Namun sayangnya, tim tidak menemukan air berwarna hitam itu mengalir, karena pipa tersebut sudah ditutup. Selanjutnya, tim melihat lokasi tempat penampungan janjangan kosong atau jankos. Miris, lokasi tempat penampungan jankos penuh dengan genangan air yang diduga kuat dari air hujan.
Bahkan tim menduga, air jankos tersebut sempat meluap ke luar dari lokasi penampungan pada saat hujan deras dua hari lalu. Tidak hanya itu, tim juga menemukan adanya galian di pojok kolam limbah nomor 6. Galian itu kuat dugaan dipakai untuk membuang atau mengalirkan air limbah agar tidak meluap.
“Dari hasil kunjungan kami ke lapangan, ada beberapa catatan untuk PT KSM,” ungkap Kepala DLH Mukomuko, M. Rizon, S.Hut, M.Si melalui Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas, Dheni Novian.
Salah satu catatan penting yang harus dilakukan PT KSM diantaranya, segera melakukan pengerukan kolam limbah.
Pihaknya melihat, hampir semua kolam limbah milik perusahaan tersebut sudah penuh. Khawatirnya, kalau pengerukan tidak cepat dilakukan maka air limbah itu akan meluap.
Selain itu, terkait dengan dugaan mengalirnya air berwarna hitam melalui pipa bawah ke Sungai Air kukun Kecil, pihaknya menduga itu air limbah boiler.
Jauh – jauh hari, pihaknya sudah mengingatkan perusahaan agar segera membuat bak penampungan air limbah boiler agar tidak mengalir ke Sungai Air Kukun.
“Namun kenyataannya, sampai sekarang ini saya melihat bak itu tidak juga dibuat. Maksud kita kalau ada bak, air limbah boiler yang tertampung bisa dibuang ke kolam limbah,” ungkapnya. Pihaknya juga mengaku, sudah mengambil sample air Sungai Kukun pasca diduga dialiri air berwarna hitam yang diduga air limbah boiler.
Sampel air tersebut akan dikirim ke Bengkulu untuk dilakukan uji laboratorium.
“Setelah sample air Sungai Kukun kita kirim ke leb Bengkulu, kita tinggal menunggu saja apa hasilnya. Kalau hasilnya negatif, perusahaan aman.
Namun kalau hasilnya positif tercemar, pasti pemerintah akan mengambil langkah tegas sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.
Terpisah, Kades tanjung Alai, Kecamatan Lubuk Pinang, Buzakri ketika dikonfirmasi mengapresiasi positif tim dari DLH Mukomuko cepat tanggap turun ke lapangan menindaklanjuti laporan warga soal dugaan air limbah yang mengalir ke anak Sungai Air Kukun Kecil.