Mengapa Irak, Negara yang Rentan Terhadap Konflik dan Terorisme

Mengapa Irak, Negara yang Rentan Terhadap Konflik dan Terorisme

Mengapa Irak, Negara yang Rentan Terhadap Konflik dan Terorisme--

RADARMUKOMUKO.COM - Irak adalah sebuah negara yang terletak di kawasan Timur Tengah, yang berbatasan dengan Turki, Iran, Kuwait, Arab Saudi, Yordania, dan Suriah. 

Negara ini memiliki luas wilayah sekitar 438.317 km2 dan jumlah penduduk sekitar 40 juta jiwa. Baghdad adalah ibu kota dan kota terbesar di Irak, yang juga merupakan salah satu kota tertua di dunia.

Namun, di balik kekayaan dan keberagaman budaya yang dimilikinya, Irak juga merupakan negara yang rentan terhadap konflik dan terorisme.

Menurut Global Peace Index 2023, sebuah indeks yang mengukur tingkat kedamaian suatu negara berdasarkan 23 indikator, Irak menduduki peringkat ke-6 dari 163 negara yang dinilai, dengan skor 3,28.

Skor ini menunjukkan bahwa Irak mengalami konflik internal dan eksternal yang tinggi, ketidakstabilan politik, ancaman terorisme, kekerasan kriminal, dan pengeluaran militer yang besar.

BACA JUGA:Keris Sakti Milik Pangeran Diponegoro dan Panglima Soedirman, Tahan Peluru dan Bisa Berdiri Jika Ada Belanda

BACA JUGA:Harga Getah Tidak Naik-Naik, Petani Makin Yakin Beralih ke Sawit

Konflik di Irak bermula pada tahun 2003, ketika Amerika Serikat dan sekutunya melakukan invasi militer untuk menggulingkan rezim Saddam Hussein.

Invasi ini memicu perlawanan dari kelompok-kelompok bersenjata, termasuk Sunni, Syiah, Kurdi, dan ISIS. Perang ini telah menewaskan ratusan ribu orang, menghancurkan infrastruktur, dan menyebabkan krisis kemanusiaan.

Meskipun ada upaya perdamaian yang dilakukan oleh pemerintah Irak dan komunitas internasional, proses ini masih menghadapi banyak kendala dan tantangan.

Salah satu masalah utama adalah adanya ketegangan dan perselisihan antara kelompok-kelompok etnis dan agama yang berbeda, serta kurangnya kepercayaan dan kerjasama antara mereka.

Selain itu, kondisi keamanan di Irak juga sangat rawan, karena banyak serangan teroris, bom bunuh diri, penculikan, pembunuhan, dan korupsi.

Irak merupakan salah satu negara paling berbahaya di dunia untuk dikunjungi oleh wisatawan, menurut Kementerian Luar Negeri Indonesia, warga negara Indonesia dilarang untuk bepergian ke Irak karena risiko tinggi serangan teroris, penculikan, penembakan, baku tembak, ranjau darat, dan bencana alam.

BACA JUGA:Jadi Pajangan Sejak 2019, Traffic light Satu-Satunya di Kota Mukomuko Sudah Berfungsi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: