5 Perubahan Positif di Tubuh Pas Puasa Ramadhan, Dari Tingkat Sel Sampai Pengaruh ke Hormon, Ini Penjelasannya

5 Perubahan Positif di Tubuh Pas Puasa Ramadhan, Dari Tingkat Sel Sampai Pengaruh ke Hormon, Ini Penjelasannya

5 Perubahan Positif di Tubuh Pas Puasa Ramadhan, Dari Tingkat Sel Sampai Pengaruh ke Hormon, Ini Penjelasannya--

RMONLINE.ID – Ramadhan bukan sekadar bulan menahan lapar dan dahaga, tapi juga momen luar biasa di mana tubuh kita mengalami transformasi yang menakjubkan. Puasa selama sebulan penuh membawa serangkaian perubahan fisiologis yang kompleks dan bermanfaat. Mari kita selami lebih dalam 5 fakta ilmiah yang terjadi dalam tubuh saat kita menjalankan ibadah Puasa, dan pahami mengapa proses ini begitu istimewa.

1. Detoksifikasi Tingkat Lanjut: Pembersihan Seluler dan Regenerasi Organ

Saat berpuasa, tubuh memasuki fase detoksifikasi yang lebih intens. Organ-organ vital seperti hati, ginjal, dan sistem limfatik bekerja ekstra keras untuk membersihkan racun dan limbah metabolisme yang menumpuk. Proses ini didukung oleh mekanisme autofagi, di mana sel-sel tubuh mendaur ulang komponen-komponen yang rusak atau tidak berfungsi, menghasilkan energi dan bahan baku untuk perbaikan.

* Hati: Sebagai pusat detoksifikasi utama, hati memproses dan menghilangkan racun dari darah. Puasa membantu meringankan beban kerja hati, memungkinkan organ ini untuk fokus pada regenerasi dan perbaikan.

BACA JUGA:Apakah Kamu Belum Tahu, Nama-Nama Makanan Ini Adalah Singkatan

BACA JUGA:Berat Badan Naik atau Turun Drastis Saat Puasa? Panduan Lengkap Mengelola Pola Makan Sehat saat Puasa

* Ginjal: Ginjal menyaring limbah dari darah dan mengeluarkannya melalui urine. Saat berpuasa, ginjal bekerja lebih efisien dalam mempertahankan keseimbangan elektrolit dan cairan tubuh.

* Sistem Limfatik: Sistem limfatik berperan penting dalam menghilangkan racun dan sel-sel mati. Puasa merangsang aliran limfatik, membantu membersihkan sistem ini dari zat-zat berbahaya.

Selain itu, puasa juga meningkatkan produksi antioksidan, yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Hasilnya, kita merasa lebih segar, energik, dan memiliki kulit yang lebih sehat.

2. Stabilisasi Gula Darah dan Profil Lipid yang Optimal

Penurunan kadar gula darah dan kolesterol saat berpuasa bukan sekadar angka di atas kertas, tapi cerminan dari perubahan metabolisme yang mendalam. Saat tidak ada asupan glukosa dari makanan, tubuh beralih ke pembakaran lemak sebagai sumber energi utama. Proses ini menghasilkan keton, yang memberikan energi alternatif bagi otak dan otot.

* Sensitivitas Insulin: Puasa meningkatkan sensitivitas insulin, yang berarti sel-sel tubuh menjadi lebih responsif terhadap hormon insulin. Ini membantu mencegah resistensi insulin, penyebab utama diabetes tipe 2.

* Profil Lipid: Puasa memperbaiki profil lipid dengan menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol LDL (jahat), serta meningkatkan kadar kolesterol HDL (baik). Ini mengurangi risiko penyakit kardiovaskular seperti aterosklerosis dan penyakit jantung koroner.

Selain itu, puasa juga membantu mengatur tekanan darah, yang sangat penting untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: