Sosok Dibalik Berbagai Mega Proyek Era Soerkarno yang Masih Kokoh Hingga Kini

Sosok Dibalik Berbagai Mega Proyek Era Soerkarno yang Masih Kokoh Hingga Kini

Sosok Dibalik Berbagai Mega Proyek Era Soerkarno yang Masih Kokoh Hingga Kini--Sumber Foto : Antara, Kompas

Ia juga membidani lahirnya Fakultas Teknik Universitas Indonesia, serta muncul dan beroperasinya jalan tol yang sekarang dikenal sebagai tol Jagorawi.

BACA JUGA:Mitos Presiden Soekarno Gunakan Kacamata Tembus Pandang, Begini Fakta Sebenarnya

BACA JUGA:Cerita Presiden Soekarno dan 670 Kupu-Kupu Malam Kesayangannya, Strategi Jitu

Sutami juga sukses membangun Waduk Jatiluhur dan memimpin proyek pembangunan Bandara Ngurah Rai Bali.

Ia menjadi menteri kesayangan Soekarno. Dalam majalah Prisma, 1991, Sri Maryati, istri Sutami, menyebutkan, Bung Karno sering mengajak Sutami makan pagi di Istana atau di Riung Gunung.

“Bapak sering diajak makan pagi di Istana atau di Riung Gunung (Puncak, Bogor) bersama Bung Karno dengan hidangan ketela yang mengepul,” kata Sri Maryati.

Walau demikian sosoknya sangat sederhana dan bahkan hidup dalam kekurangan, Sutami tinggal di rumah yang ia beli dengan cara mencicil. 

Beberapa sumber menyebutkan bahwa rumah tersebut baru lunas setelah dirinya pensiun sebagai menteri. Rumah yang jauh dari kata mewah tersebut berada di Jl. Imam Bonjol, Jakarta Pusat. 

Kondisi rumah Ir. Sutami juga sangat memprihatinkan, hingga atap rumah banyak yang bocor. Meski memegang jabatan bergengsi di dalam pemerintahan, tak lantas membuat Ir. Sutami memiliki kondisi finansial yang mumpuni. 

Beberapa sumber menyebutkan bahwa Ir. Sutami juga kerap mengalami kekurangan uang hingga telat membayar listrik rumahnya. 

Ia juga dikabarkan tidak pernah mau memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah secara berlebihan.

Ia juga mengembalikan semua fasilitas yang diberikan kepadanya saat dirinya lengser dari jabatan yang diembannya selama kurun waktu 14 tahun itu. Ia juga mengembalikan mobil dinasnya. 

Ketika seorang pengusaha ingin memberinya sebuah mobil, Ir. Sutami pun menolaknya secara halus. Sebaliknya, ia hanya meminta diberi sedikit diskon dari pengusaha tersebut. 

Karena hidup miskin, sang menteri, Ir. Sutami kadang kuran memedulikan dirinya sendiri yang mengakibatkan dirinya jatuh sakit karena kurang gizi. 

Kondisi ekonomi yang serba kurang membuat Ir. Sutami sempat takut untuk dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan. Ia tak memiliki uang untuk membayar biaya rumah sakit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: