Tradisi Pernikahan Jawa: Filosofi, Spiritualitas, dan Modernitas yang Terkandung di Dalamnya

Tradisi Pernikahan Jawa: Filosofi, Spiritualitas, dan Modernitas yang Terkandung di Dalamnya

Tradisi Pernikahan Jawa: Filosofi, Spiritualitas, dan Modernitas yang Terkandung di Dalamnya-Ilustrasi-Berbagai Sumber

RMONLINE.ID – Di tanah Jawa, pernikahan bukan sekadar penyatuan dua insan, tetapi sebuah perayaan budaya yang sarat makna dan tradisi leluhur. Lebih dari sekadar ritual, prosesi pernikahan adat Jawa merupakan perpaduan filosofi, spiritualitas, dan nilai-nilai luhur yang diwariskan turun-temurun. 

Menelusuri Jejak Tradisi: Dari Ngalamerti hingga Resepsi Pernikahan

Rangkaian prosesi pernikahan adat Jawa diawali dengan Ngalamerti, sebuah pertemuan keluarga calon mempelai untuk menentukan tanggal pernikahan. Suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan mewarnai momen ini, di mana para tetua adat turut memberikan nasihat dan doa restu.

BACA JUGA:Ini Aneka Ragam Tanah Dari Sabang Sampai Merauke Serta Namanya

BACA JUGA:10 Penyebab Perceraian Pasangan Yang Sering Terjadi, Nomor 7 Harus Kurangi Makan

Midodareni, malam penuh makna bagi calon pengantin perempuan, menjadi babak selanjutnya. Doa dan harapan dipanjatkan untuk kelancaran pernikahan diiringi dengan tradisi siraman, prosesi memandikan calon pengantin dengan air suci yang dicampur berbagai bunga dan daun. Ritual ini melambangkan pembersihan diri dan kesiapan memasuki kehidupan baru.

Puncak acara diawali dengan Siraman, prosesi memandikan calon pengantin dengan air suci yang dicampur berbagai bunga dan daun, melambangkan pembersihan diri dan kesiapan memasuki kehidupan baru. 

Prosesi selanjutnya adalah Panggih, pertemuan pertama kali kedua mempelai setelah prosesi adat sebelumnya. Pengantin pria mencari sang mempelai wanita yang disembunyikan, melambangkan pencarian cinta sejati. Momen ini diiringi dengan berbagai permainan tradisional yang penuh keceriaan.

Resepsi pernikahan, menjadi momen sukacita bersama keluarga dan tamu undangan. Diiringi alunan musik tradisional dan hidangan khas Jawa, para tamu mendoakan kebahagiaan bagi kedua mempelai. 

Sungkeman menjadi momen haru, di mana kedua mempelai berlutut dan meminta restu dari orang tua. Air mata kebahagiaan dan doa tercurah dalam momen penuh makna ini. 

BACA JUGA:Ini Orang Pertama yang Menemukan Kopi, dan Hewan Ini yang Pertama Menikmatinya

BACA JUGA:Resep dan Cara Membuat Olahan Timphan, Makanan Khas Aceh yang Nikmat

Pernikahan adat Jawa tak hanya indah dipandang, namun juga sarat makna dan nilai-nilai luhur. Di era modern, beberapa tradisi mungkin mengalami penyesuaian, namun esensi budayanya tetap dilestarikan. 

Perpaduan tradisi dan modernitas menjadi ciri khas pernikahan Jawa masa kini. Penggunaan dekorasi modern, busana pengantin yang dimodifikasi, dan dokumentasi pernikahan dengan teknologi terkini, menjadi bukti bahwa budaya leluhur tetap dihormati di tengah gemerlapnya zaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: