Menatap Pencari Rumput Karang Pakan Lobster di Pesisir Barat Sumatera, Mereka Tahan Seharian Berendam di Laut

Menatap Pencari Rumput Karang Pakan Lobster di Pesisir Barat Sumatera, Mereka Tahan Seharian Berendam di Laut

Menatap Pencari Rumput Karang Pakan Lobster di Pesisir Barat Sumatera, Mereka Tahan Seharian Berendam di Laut-Istimewa-rmonline.id

Rumput karang yang sudah dikeringkan sekitar 2 hari dijemur, dijual dengan harga Rp1500 per kilogram. 

‘’Dulu sekilo kering hanya Rp700 rupiah, sekarang harganya Rp1500 sekilo. Kami menjual ini kepada penampung,’’ kata bapak yang sudah memasuki kepala enam itu.

BACA JUGA:Benarkah Gadget Merubah Anak Menjadi 'Zombie'? Dampak Mengerikan dan Tips Jitu Mengatasinya Menurut Psikolog

Masyarakat Nagari Sungai Nipah dan Teluk Betung sebagian besar menjalani usaha sebagai nelayan. Diantara mereka juga menjadi pengumpul rumput karang di laut. 

‘’Dulu banyak warga yang mengambil rumput karang ini, untuk sekarang ini yang bertahan hanya beberapa orang saja. Karena rumput karangnya tidak seperti dulu, sudah mulai sulit untuk didapatkan,’’ kata bapak itu. 

Ia pun menyampaikan, rumput karang ini dijual, oleh pihak pembeli dijual ke luar negeri untuk bahan ekspor pakan udang lobster. 

‘’Rumput karang ini dijual ke Thailand bahkan ada yang diekspor ke nagara Taiwan. Ini bagus untuk umpan lobster,’’ kata bapak itu. 

Hasil didapatkan dari mencari rumput karang ini, tidaklah banyak. Hanya bisa menutupi kebutuhan harian keluarga. Per harinya, masing-masing pencari rumput karang paling besar menghasilkan uang rata-rata Rp150 ribu. 

‘’Hasil yang didapatkan tergantung dari banyaknya rumput karang yang didapatkan. Biasanya kami, kalau kondisi kesehatan mengizinkan, paling kuat sehari mendapatkan uang dari penjualan sekitar Rp150 ribu,’’ ujarnya. 

Seperti sedianya, pekerjaan mengumpul rumput karang ini dimulai dari pagi hari. Menginjak siang, menjelang salat Dzuhur para pengumpul sudah menepi. Rumput karang yang didapatkan kemudian dijemur di bawah terik matahari. 

Usai istirahat siang, para pengumpul kembali ke laut, dan kembali menepi setelah sore tiba.

‘’Mencari rumput ini, ada yang dari pagi hingga siang dan ada juga yang sampai sore. Lebih gigih tentu lebih banyak hasilnya,’’ paparnya. 

Mereka mampu bertahan berjam-jam berendam di laut karena sudah terbiasa. Berendam di laut, rasa dingin baru terasa setelah menepi. 

‘’Ketika berendam, rasa dingin tak begitu terasa. Akan tetapi, rasa dingin terasa setelah berada di tepi,’’ demikian bapak itu. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: