Book Lovers Wajib Tahu, Membaca Buku Fisik Lebih Baik dari Pada Lewat Layar, Ini Penjelasannya

RADARMUKOMUKO.COM – Di era modern yang serba digital ini, layar gadget telah menggantikan kertas dalam hampir semua aspek komunikasi.

Semua produk-produk yang sebelumnya menggunakan kertas kini dapat dinikmati dan dikonsumsi hanya dalam layar saja seperti koran dan buku.

Lantas, apakah hal tersebut baik dalam aktivitas membaca sehari-hari?

Sebuah penelitian membuktikan bahwa manfaat membaca yang tak terhitung jumlahnya bagi kesehatan mental ternyata memiliki perbedaan yang mencolok saat membaca melalui layar maupun buku fisik.

Dengan menghabiskan waktu berselancar di media sosial ternyata berpengaruh pada daya baca manusia.

BACA JUGA:Resta Siringoringo Sosok Caleg Elegan dari Dapil 3 Mukomuko, Ramah, Eksis, Sportif, Tegas dan Amanah

BACA JUGA:Cerita Sukses AgenBRILink Bantu Salurkan Pinjaman Ultra Mikro ke Petani di Desanya

Membaca uraian singkat di media sosial tak hanya menghambat rentang perhatian tapi juga membuat buku dengan halaman yang banyak lebih sulit dicerna oleh otak.

Dengan terbiasa pada uraian singkat tersebut membuat otak menjadi kecanduan dopamin.

Penyederhanaan bahasa yang digunakan di media sosial juga membuat manusia terbiasa dengan gaya bahasa informal sehingga sangat sulit untuk memahami kosakata dan konsep yang kaya dan khas dari buku fisik.

Dalam penelitian berjudul Do New Forma of Reading Pay Off? A Meta-Analysis on The Relationship Between Leisure Digital Reading Habis and Text Comprehension, yang diterbitkan pada tahun 2023 lalu menunjukkan tingkat pemahaman yang lebih tinggi jika membaca pada buku fisik dibandingkan melalui layar atau e-eader.

BACA JUGA:Sering Dianggap Remeh, Inilah Manfaat Memelihara Kucing Kampung di Rumah

BACA JUGA:Perempuan Harus Tahu, Ini Dia 5 Penyebab Sering Telat Menstruasi Hingga Siklus yang Tidak Lancar

Meski banyak orang yang merasa dapat membaca lebih cepat melalui layar, namun hal tersebut dapat menimbulkan jumlah gangguan seperti pengguliran media sosial, iklan, dan notifikasi email yang seringkali menghambat memori.

Sumber: