Tanpa Menguras Emosi, Ini 5 Cara Menghadapi Anak yang Keras Kepala dan Susah Diatur
Tanpa Menguras Emosi, Ini 5 Cara Menghadapi Anak yang Keras Kepala dan Susah Diatur-Ilustrasi-Berbagai Sumber
RADARMUOKOMUKO.COM – Sebagai orang tua pasti ada kalanya kita merasa lelah menghadapi anak yang keras kepala dan susah di atur, berbagai cara sudah dilakukan untuk membuat anak tak lagi mengulangi perlakuan yang sama, hingga sampai emosi namun tetap saja anak keras kepala.
Tahukah bunda, ternyata menghadapi anak yang keras kepala bukan dengan cara dimarahi ataupun dengan emosi, karena biasanya anak yang keras kepala mencontoh dari apa yang sering dia lihat.
Sebagai orang tua, kita mempunyai kewajiban untuk mendidik anak dengan baik, membiarkan anak dengan sikap keras kepala dan susah diatur juga tak baik untuk kedepannya, dan justru dapat merugikan diri sendiri serta orang lain.
BACA JUGA:Wajib Tahu, Ini Cara Memilih di TPS Pada Pemungutan Suara 14 Februari 2024
BACA JUGA:Cara Menggoreng Singkong atau Ubi Kayu 2024 Biar Hasilnya Empuk dan Merekah
Yang paling utama dalam menghadapi anak yang keras kepala adalah dengan memperbanyak sabar, serta sikap yang tenang agar suasana kembali kondusif. Sebenarnya sikap keras kepala anak tak terjadi begitu saja, sudah pasti ada sebab yang menjadi alasan mengapa mereka susah untuk di atur.
Untuk lebih jelasnya lagi yuk simak penjelasannya di bawah ini, dikutip dari berbagai sumber begini cara menghadapi anak yang keras kepala:
1. Negosiasi dengan anak
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa anak berlaku keras kepala biasanya bukan tanpa sebab, biasanya mereka tidak suka dengan penolakan. Untuk itu cobalah memberikan pengertian pada anak dan lakukan negosiasi, misalnya anak meminta jajan dua bungkus, tidak perlu kamu marahi, lebih baik kamu beri pengertian untuk membeli satu saja dulu dan satunya dilakukan lagi besok.
2. Jangan diladeni
Anak-anak yang keras kepala biasanya akan sangat siap dengan perdebatan, ia bisa menjawab apa saja yang disampaikan ibu atau ayahnya, ketika ia sedang menyampaikan pendapatnya jangan sesekali memotong omongan anak, berilah ia kesempatan untuk menyampaikan apa keinginannya, jangan memancing omongan yang memulai perdebatan.
3. Bicara pelan-pelan
Ibarat api dan air, saat seseorang sedang emosi jangan pernah dibalas dengan emosi juga karena hal itu dapat memberikan banyak kerugian, sebagai orang tua ketika anak meminta sesuatu yang kita tidak mengerti cobalah untuk ambil napas dalam-dalam, dan mengajukan pertanyaan serta dengarkan apa yang ia inginkan.
BACA JUGA:Sering Kehabisan Energi di Keramaian, Tapi Juga Bosan Sendiri? Inilah Ciri-ciri Seseorang Ambivert
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: