Filosofi Burung Peliharaan Perkutut Katurangga Pangeran Diponegoro di Eropa Tidak Ada

3. Perkutut Majapahit

Burung perkutut maja pahit ules perkutu ini agak kehijauan yang melambangkan keteduhan dan kemakmuran. Burung Perkutut Majapahit memeilki Ciri garis lurik di leher yang menyambung tanpa putus. Selanjutnya garis tersebut sangat terlihat jelas dari kepala sampai ekor.

BACA JUGA:Libur Sekolah Dimulai, Ini Objek Wisata Viral Bisa Dikunjungi Bersama Anak di Sumbar

 4. Perkutut Katuranggan Banyumili

Burung Perkutut katurangga Banyumili memiliki ciri-ciri terdapat belahan di bagian leher yang terus menyambung sampai ke bagian perut dan belahannya tidak terputus. Selanjutnya, pamor perkutut banyu mili ini berhubungan erat dengan rezeki sesuai dengan namanya. Bagi yang memelihara perkutut ini konon katanya rezekinya mengalir terus tanpa berhenti seperti mata air.

5. Perkutut katuranggan kalung tepung

Perkutut katuranggan kalung tepung memilki Ciri luriknya atau corak garis-garis pada bagian leher dan dadanya yang menyambung atau tepung, sehingga perkutut ini juga sering disebut perkutut kalung tepung atau pendaringan kebak.

6. Perkutut Katuranggan Talang Mas

Pada zaman dahulu perkutut kalung tepung memiliki harapan agar si pemilik memiliki rezeki yang tak pernah putus. Makna pendaringan kebak adalah tempat wadah beras yang selalu penuh yang juga memiliki arti kemakmuran dan kesejahteraan bagi pemiliknya.

Burung Perkutut Katuranggan Talang Mas dipercaya memiliki tuah gaib serta penarik rezeki yang termasyhur adalah burung perkutut katuranggan Talang Mas.

Perkutut katuranggan Talang Mas memiliki ciri khusus yaitu terdapat sehelai bulu yang tumbuhnya terbalik di sayapnya bulu tersebut akan tetap tumbuh terbalik walaupun dicabut atau setelah proses mabung atau rontok. Perkutut katuranggan Talang Mas adalah sarana untuk memudahkan datangnya rezeki serta kekayaan bagi orang yang memeliharanya.

Selanjutnya, apakah burung perkutut  ada di tanah Eropa atau hanya di Asia saja ?

Menurut hasil pencarian web, burung perkutut memiliki nama ilmiah Geopelia striata, yang berarti "merpati bergaris". Hal ini karena burung perkutut termasuk dalam keluarga merpati (Columbidae) dan memiliki garis-garis hitam di tubuhnya. 

Burung perkutut berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Myanmar. Burung perkutut juga menyebar ke Australia, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat sebagai burung peliharaan.

Burung perkutut pertama kali dideskripsikan oleh ilmuwan Swedia bernama Carl Linnaeus pada tahun 1766 dalam bukunya Systema Naturae. 

Sumber: