Filosofi Burung Peliharaan Perkutut Katurangga Pangeran Diponegoro di Eropa Tidak Ada
Filosofi Burung Peliharaan Perkutut Katurangga Pangeran Diponegoro di Eropa Tidak Ada--
RADARMUKOMUKO.COM - Bunyi suara burung perkutut memiliki arti dan makna serta kenikmatan tersendiri bagi pencitanya.
Tak mengherankan setiap kali mendengar suaranya yang merdu mereka bisa memahami jenis serta kreteria burung perkutut tersebut .
Sebagian beranggapan burung perkutut burung jelmaan para dewa yang baik untuk dipelihara, karena diyakini suaranya membawa keteduhan dan ketenteraman di dalam rumah bagi yang memeliharanya.
Sehingga dari dahulu hingga kini banyak bangsawan memelihara burung perkutut, dengan nilai ratusan juta sesuai dengan ciri dan karastik serta suara burung tersebut.
BACA JUGA:Memasuki Minggu Ketiga Bulan Desember, Inilah Drakor dengan Rating Tertinggi
Hebatnya lagi, burung perkutut jenis katurangga menjadi peliharaan Pangeran Diponogoro kala itu.
Sampai Unisco sendiri mencanangkan burung perkutut adalah peliharaan Pangeran Diponogoro.
Sebab, dulunya jenis burung perkutut Katurangga merupakan peliharaan kesukaan Pageran Diponogoro.
Pernyataan ini dibenarkan oleh Peter Brian Ramsay Carey, yang berkebangsaan Ingris berpropesi sebagai sejarawan. Dan telah melakukan penelitian terhadap kehidupan Pangeran Diponogoro selama krang lebih 40 tahun
"Beliau suka hewan, terutama burung yang suaranya bisa berkomunikasi ,Seperti burung Perkutut jenis katurangga dan burung Kakaktua.
Selanjutnya Peter menjelaskan ketika Pageran Diponohgoro diasingkan di Makasar ia membawa burung-burung perkutut dan kakatua," ungkap nya
Bagi masyarakat Jawa burung Perkutut diyakini memiliki filosofi, seperti kepercayaan masyarakat Nusantara.
BACA JUGA:BLT-DD Masih Menjadi Fokus Penggunaan Dana Desa, Ini Kriteria Penerima 2024
Mereka yakin memelihara binatang akan merasakan dekat dengan alam secara efektif untuk menyatukan raga maupun jiwa terhadap Yang Mahakuasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: