Jadi Tujuan Wisata Pendaki, Mitos dan Fakta Menarik Gunung Merapi Bukittinggi

Jadi Tujuan Wisata Pendaki, Mitos dan Fakta Menarik Gunung Merapi Bukittinggi

Jadi Tujuan Wisata Pendaki, Mitos dan Fakta Menarik Gunung Merapi Bukittinggi--

RADARMUKOMUKO.COM - Para pencinta alam dan pendaki, gunung merapi Bukit Tinggi merupakan salah satu tujuan yang selalu menjadi target untuk ditaklukkan. gunung merapi ini Sumatera Barat berada di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam. 

Gunung merapi ini meyimpan berbagai sejarah yang mengagumkan dan juga memiliki banyak cerita mitos hingga mistis bagi masyarakat Minangkabau.

Dari Puncak Merpati ini bisa melihat Danau Singkarak, Kota Solok, Gunung Talamau dan Gunung Kerinci dan juga Taman Edelweis.

BACA JUGA:Kisah Mistis Pulau Gunung Wayang Tempat Wisata Yang Terlarang

Dirangkum dari berbagai sumber, menurut salah satu sejarahnya, nenek moyang orang Minangkabau berasal dari lereng Gunung Merapi, hal ini ditandai dengan terdapatnya Nagari Pariangan di Kabupaten Tanah Datar. 

Nagari Pariangan merupakan cikal bakal dari lahirnya sistem pemerintahan masyarakat berbasis nagari di Sumatera Barat.

Gunung merapi yang secara administrasi berada dalam kawasan Kabupaten Agam ini tidak pernah sepi dari para pendaki yang ingin menjajal ketinggian dan keindahan gunung.

Diantara keunikan dan misteri yang tersembunyi dari gunung merapi ini, dilansir dari arasynews.com, pada salah satu kawasan di gunung ini tumbuh subur bunga abadi atau yang dikenal dengan nama bunga edelweis.

BACA JUGA:7 Destinasi Wisata di Danau Toba Yang Harus Didatangi, Gunung Hingga Air Terjun 

Bunga berwarna kuning kehijauan ini selalu mekar dan harum tumbuh subur secata alami. Untuk di Sumatera Barat, bunga edelweis ini hanya dapat ditemukan pada pegunungan.

Kemudian, di kawasan gunung Marapi ini juga terdapat satu kawasan hutan. Hutan ini, ditandai dengan puncak Garuda. 

Lokasinya bersebelahan dengan tanam bunga edelweis. Hutan larangan, begitulah yang disebutkan. Hutan ini terdapat di bagian timur gunung.

Kemudian hutan larangan ini dalam mitosnya dihuni oleh suku bunian, atau orang bunian yang bisa menyembunyikan dan menyesatkan manusia.

Maka siapa yang masuk hutan larangan akan sulit untuk dapat kembali, minimal akan tersesat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: