Karomah KH Noer Ali, Tank Jepang Hancur dengan Bambu Runcing dan Ia Hadapi Serangan Udara Belanda

Karomah KH Noer Ali, Tank Jepang Hancur dengan Bambu Runcing dan Ia Hadapi Serangan Udara Belanda

Karomah KH Noer Ali, Tank Jepang Hancur dengan Bambu Runcing dan Ia Hadapi Serangan Udara Belanda--

RADARMUKOMUKO.COM - KH Noer Ali merupakan salah seorang tokoh ulama yang memiliki peran penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari cengkeraman penjajah Belanda dan Jepang. 

Ia lahir di Babelan, Bekasi, pada tahun 1914 dan wafat pada tahun 1992. Ia mendapatkan penghargaan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 2006.

Sejak kecil, KH Noer Ali sudah menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu agama Islam. Ia belajar dari banyak ulama besar, baik di tanah air maupun di tanah suci Mekah. 

Di antara gurunya adalah KH Ahmad Dahlan, KH Hasyim Asy'ari, KH Wahab Hasbullah, dan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. 

BACA JUGA:Kisah K.H Raden Muhammad Zarkasyi, Ulama yang Mampu Menghilang dari Penjara Belanda

Ia juga aktif dalam berbagai organisasi Islam, seperti Persatuan Pelajar Betawi, Persatuan Muslimin Jakarta, Lembaga Pendidikan Islam, dan Majelis Syuro Muslimin Indonesia.

Selain sebagai ulama, KH Noer Ali juga dikenal sebagai pejuang yang gigih dan berani. Ia tidak tinggal diam melihat bangsanya dijajah oleh Belanda dan Jepang. 

Ia terlibat dalam berbagai peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, seperti Sumpah Pemuda, Proklamasi Kemerdekaan, Perang Kemerdekaan, dan Konstituante. Ia juga menjadi pemimpin pasukan Hizbullah Sabilillah, sebuah organisasi perjuangan yang berbasis Islam.

Dalam perjuangannya, KH Noer Ali dikabarkan memiliki karomah atau keistimewaan yang luar biasa. 

Salah satu karomahnya adalah ketika ia berhasil menghancurkan tank Jepang dengan menggunakan bambu runcing. Ia juga mampu menghadapi serangan udara Belanda dengan mengangkat tangannya ke langit dan berdoa. 

Selain itu, ia juga bisa menghilang dan muncul di tempat yang berbeda saat berada di medan perang. Karomah-karomah ini menunjukkan bahwa ia adalah ulama yang memiliki kekuatan spiritual yang tinggi.

BACA JUGA:Ungku Saliah Ulama Sakti, Potonya Sering Dipajang di Rumah Makan Padang, Ini Tujuannya

Setelah masa perjuangan dengan penjajah berakhir, KH Noer Ali kembali berjuang di bidang dakwah dan pendidikan di Pondok Pesantren At Taqwa yang ia bangun di Bekasi. Walaupun ia seorang ulama besar, ia masih saja haus akan ilmu, dan ia mengaji kepada Habib Ali Al Habsyi Kwitang Jakarta untuk bertabaruk. Ia juga dikenal sebagai ulama yang dermawan, rendah hati, dan penuh kasih sayang.

KH Noer Ali adalah sosok ulama kharismatik yang menjadi "singa" di medan perang. Ia juga menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama umat Islam, untuk berjuang demi kemerdekaan dan kejayaan bangsa Indonesia. Ia adalah salah satu pahlawan yang patut kita kenang dan teladani.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: