Apakah Burung Perkutut Juga Ada di Tanah Eropa Atau Hanya di Asia Saja, Berikut Faktanya !
Apakah Burung Perkutut Juga Ada di Tanah Eropa Atau Hanya di Asia Saja, Berikut Faktanya !--
RADARMUKOMUKO.COM - Burung perkutut, Burung kecil berwarna coklat dengan suara merdu, adalah salah satu Burung yang paling populer di Indonesia, terutama di Jawa.
Banyak orang yang memelihara burung ini karena suaranya yang bisa menenangkan hati dan pikiran.
Namun, tahukah Anda apakah burung perkutut juga ada di tanah Eropa atau hanya di Asia saja dan apa alasannya?
Menurut hasil pencarian web, burung perkutut memiliki nama ilmiah Geopelia striata, yang berarti "merpati bergaris". Hal ini karena burung perkutut termasuk dalam keluarga merpati (Columbidae) dan memiliki garis-garis hitam di tubuhnya.
BACA JUGA:Bupati Cueki Surat KASN Untuk Melantik Pejabat Yang Diberhentikan, Junaidi Pasrah
Burung perkutut berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Myanmar. Burung perkutut juga menyebar ke Australia, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat sebagai burung peliharaan.
Burung perkutut pertama kali dideskripsikan oleh ilmuwan Swedia bernama Carl Linnaeus pada tahun 1766 dalam bukunya Systema Naturae.
Linnaeus memberi nama burung ini Columba striata, yang kemudian diganti menjadi Geopelia striata oleh ilmuwan Prancis bernama Charles Lucien Bonaparte pada tahun 1855.
Nama Geopelia berasal dari bahasa Yunani geo yang berarti "bumi" dan peleia yang berarti "merpati", menggambarkan kebiasaan burung ini makan di permukaan tanah.
Burung perkutut tidak ditemukan di tanah Eropa karena faktor geografis dan iklim. Burung perkutut lebih menyukai habitat yang hangat dan lembab, seperti hutan tropis, semak-semak, atau perkebunan. Burung perkutut juga membutuhkan sumber makanan yang berupa biji-bijian, buah-buahan, atau serangga. Dikutip dari berbagai sumber di tanah Eropa memiliki iklim yang lebih dingin dan kering, serta kurang memiliki vegetasi yang sesuai dengan selera burung perkutut.
Sehingga burung perkutut juga tidak ditemukan di tanah Eropa karena faktor sejarah dan budaya.
Burung perkutut sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit di Indonesia.
Konon, ada sepasang burung perkutut yang sangat terkenal, yaitu Kiai Jaka Mangu dan Nyai Martengsari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: