Kesenian Daerah Yang Hampir Punah di Tengah Kemajuan Kepulauan Riau, Nomor 3 Cerita Belanda

Kesenian Daerah Yang Hampir Punah di Tengah Kemajuan Kepulauan Riau, Nomor 3 Cerita Belanda

Kesenian Daerah Yang Hampir Punah di Tengah Kemajuan Kepulauan Riau, Nomor 3 Cerita Belanda--

Tarian boria biasa ditampilkan saat acara menyambut tamu. Tarian ini menceritakan kolonel Belanda yang sedang bekerja dan selesai bekerja ingin segara bermain.

Seni boria dimainkan kaum pria dengan pemain sebanyak 20 orang ditambah satu orang komandan yang biasa disebut kapten. Tugasnya mengatur parade dan menjadi sentral dalam cerita.

Anak buah dalam seni ini disebut seorang sarjen (sersan). Kapten dan sarjen gerakannya sederhana. Sumber gerak diambil dari gerak berbaris, hormat, keseharian dan permainan anak-anak. Pola lantai berupa garis lurus dan lengkung.

Tari Merawai

Tari merawai biasanya dimainkan anak dara yang jumlah penarinya tujuh orang. Tari ini sudah jarang dimainkan. Kesenian ini adalah tarian anak muda yang mengambarkan keceriaan anak-anak dara dari keluarga nelayan. 

Pola gerakan tarinya seperti orang mengayuh sampan. Penarinya seperti duduk di atas sampan. Alat musik pengiringnya berupa gendang panjang, gendang pengiring joget, gong, dan biola. 

BACA JUGA:8 Fakta Menarik Kayu Pucang Kalak yang Jadi Bahan Tongkat Presiden Soekarno

BACA JUGA:Bentrok Masa Laskar PDI Perjuangan dan Gerakan Pemuda Ka'bah Sayap Muda PPP

Dalam melestarikan agar tari ini tak punah, Sanggar Megat Syah Alam pernah menghidupkan lagi dengan cara para penari dilatih untuk mempelajari tarian ini, tapi hasilnya belum maksimal.

Tari Berjenjang

Tarian ini juga diisukan hampir punah. Sudah jarang ditampilkan karena tak ada lagi tetua yang dalam upacara berperan sebagai dukun (pawang). 

Saat dukun itu masih hidup, tarian ini masih ditampilkan dalam mengiringi upacara berjenjang. Upacara ini gunanya untuk pengobatan melalui perantaraan dukun (pawang). Tarian ini fungsinya dalam upacara berjenjang yang gunanya untuk pengobatan. Tarian ini dibawakan satu orang yang berperan sebagai dukun (pawang). Orang ini menari dengan gerakan-gerakan untuk menyerupai orang untuk pengobatan. Lokasi kesenian ini di Desa Mentuda, Kecamatan Lingga, Provinsi Kepri.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: