8 Fakta Menarik Kayu Pucang Kalak yang Jadi Bahan Tongkat Presiden Soekarno

8 Fakta Menarik Kayu Pucang Kalak yang Jadi Bahan Tongkat Presiden Soekarno

8 Fakta Menarik Kayu Pucang Kalak yang Jadi Bahan Tongkat Presiden Soekarno--

RADARMUKOMUKO.COM - Kayu pucang kalak adalah salah satu jenis Kayu yang memiliki nilai sejarah dan mistis yang tinggi. Kayu ini dikenal sebagai bahan tongkat komando Presiden Pertama Indonesia, Soekarno. Namun, tidak banyak orang yang tahu bahwa Kayu pucang kalak memiliki beberapa karakteristik khusus yang membedakannya dari Kayu lainnya.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut fakta menarik dari Kayu Pucang Kalak :

1. Kayu pucang kalak memiliki warna merah tua yang khas, yang disebabkan oleh kandungan senyawa fenolik dan flavonoid di dalamnya. Warna merah tua ini juga melambangkan keberanian dan semangat juang Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

2. Kayu pucang kalak memiliki bentuk yang unik dan misterius jika direndam dalam air. Kayu ini akan terlihat seperti ular yang sedang bergerak. Hal ini membuat kayu pucang kalak dianggap memiliki kekuatan magis yang dapat memberikan perlindungan dan kewibawaan bagi pemiliknya.

BACA JUGA:Kayu Pucang Kalak, Bahan Tongkat Komando Soekarno yang Punya Sejarah dan Misteri

BACA JUGA:Soekarno Beli BH Pesanan Istri di California, Lupa Ukuran dan Panggil Semua Wanita Penjaga Toko

3. Kayu pucang kalak berasal dari tempat keramat di pegunungan Kalak, yang terletak di selatan Ponorogo, atau utara Pacitan. Di tempat ini, terdapat makam Mbah Kalak, seorang tokoh spiritual yang dihormati oleh masyarakat setempat. Di atas makam Mbah Kalak, terdapat pohon pucang yang sudah berusia ratusan tahun.

4. Kayu pucang kalak memiliki kandungan zat antioksidan, antiinflamasi, antibakteri, dan antijamur yang dapat membantu menyembuhkan berbagai penyakit, seperti asma, diabetes, darah tinggi, kolesterol, stroke, jantung, ginjal, liver, maag, kanker, dan lain-lain. Kayu pucang kalak juga dapat meningkatkan sistem imun tubuh, memperbaiki metabolisme, mengeluarkan racun, membersihkan darah, dan menambah stamina.

5. Kayu pucang kalak juga dapat dimanfaatkan untuk merawat kecantikan kulit dan rambut. Kayu pucang kalak dapat menghilangkan jerawat, flek hitam, keriput, kusam, dan minyak berlebih pada wajah. Kayu pucang kalak juga dapat mencegah rambut rontok, uban, ketombe, dan gatal pada kulit kepala. Kayu pucang kalak juga dapat membuat kulit dan rambut lebih halus, lembut, bersih, sehat, dan bercahaya.

6. Kayu pucang kalak juga dipercaya dapat membawa keberuntungan bagi pemiliknya. Kayu pucang kalak dapat menarik rezeki dari segala penjuru, membuka pintu-pintu peluang usaha, memperlancar karir dan jabatan, menambah kepercayaan diri dan kharisma. Kayu pucang kalak juga dapat melindungi dari segala bentuk bencana alam, kecelakaan lalu lintas, pencurian, perampokan, dan kejahatan lainnya.

BACA JUGA:Para Guru dan Orang Sakti Pelindung Soekarno Hingga Bisa Selamat Dari Pembunuhan dan Kejahatan

BACA JUGA:Cobain Resep Salad Granola, Cocok Untuk Menyegarkan di Musim Panas dan Menjaga Kesehatan

7. kayu pucang kalak juga memiliki hubungan khusus dengan Soekarno. Soekarno pernah bertemu dengan ular naga penjaga tempat keramat pegunungan Kalak saat ia sedang berjuang melawan penjajah Belanda di daerah Pacitan. Ular naga tersebut kemudian memberikan sebuah cabang pohon pucang kepada Soekarno sebagai tanda persahabatan dan dukungan. Cabang pohon pucang tersebut kemudian dibuat oleh Soekarno menjadi tongkat komando yang ia gunakan saat memimpin upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

8. Kayu pucang kalak kini menjadi salah satu souvenir yang dicari oleh banyak orang. Beberapa pengrajin di Bengkulu telah membuat berbagai produk dari kayu pucang kalak, seperti gelang, tasbih, pipa, dan lain-lain. Harga produk-produk tersebut bervariasi tergantung dari ukuran, bentuk, dan kualitas kayunya. Bagi Anda yang tertarik untuk memiliki souvenir dari kayu pucang kalak, Anda dapat mengunjungi toko-toko online yang menjualnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: